6|| Mesum ||

33 13 1
                                    

Gadis itu tertidur pulas, hingga pagi harinya. Dia terbangun, tapi ngerasa ada yang aneh. Kenapa pelukan itu bukan seperti guling? Bahkan seolah-olah ada yang mengelus punggungnya, dia yang belum sadar membuka matanya. Menatap wajah laki-laki itu lembut, hingga akhirnya dia melotot sempurna.

Teriakannya membuat Gareth membuka mata pelan, dadanya juga sudah di pukul berkali-kali. Tapi Gareth tersenyum manis, tidak merasakan sakit melainkan mengeratkan pelukan mereka.

"AAAAA, ELLO NGAPAIN KE SINI?!"

Gareth mendengar suara sumbang Travina, tapi seolah-olah itu adalah nyanyian indah bagi Gareth. Dengan kesal dia pun menatap matanya lekat membuat Travina terdiam memperhatikan balik. Sungguh gadis itu salah tingkah, hingga akhirnya kecupan mesra berada di kening gadisnya.

Pipinya berubah merah muda, Gareth pun mengelusnya dengan lembut. Menambah Travina salah tingkah tingkat tinggi, dia mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Selamat pagi sayang," ucapnya dengan suara serak. Tapi masih membuat Travina terhipnotis.

Gareth dengan jahil, mencium bibir kekasihnya sekilas. Bahkan, Travina tidak berkedip sama sekali karena terlalu ngelag. Dengan tawa kecil, dia pun memeluk lagi Travina membiarkan kehangatan menjalar dari dadanya yang tidak memakai baju.

Travina tanpa sadar membalas pelukan Gareth.

"Salting ya?"

"E-enggak kok," balasnya gugup menetralisir detak jantungnya yang tidak karuan. Rencana awal bukan seperti ini!

Kenapa dirinya sekarang terjebak dengan lelaki aneh seperti Gareth?

"Lucu banget, tambah sayang."

Makin membuat pipinya panas, Travina tidak merespon melainkan mendusel kepalanya di dada Gareth yang begitu nyaman.

CEKLEK

"MATA GUE TERNODAI! GILA ADEGAN 18+," teriak Charlie yang menutup matanya dengan tangan walaupun masih terlihat dari sela-sela.

"MAMA! PAPA! ASTAGA GUE HARUS KASIH TAU NIH! WAH BERITA TERBARU WOY," heboh Charlie, hingga jingkrak-jingkrak seperti orang gila.

Travina tiba-tiba melepaskan pelukannya saat mendengar teriakan seseorang. Namun, lelaki itu tidak sama sekali ingin melepaskan pelukan mereka. Bahkan, tidak memedulikan semua yang terjadi.

"Ello, please lepasin ya?" ucapnya memohon, wajah Travina sudah memelas tapi Gareth tidak merespon.

Terdengar suara langkah kaki yang jelas, hingga ada empat orang sekaligus di sana. Gareth melirik, melihat wajah semuanya melongo tidak percaya. Tapi Gareth hanya diam memperhatikan sekilas tapi tetap memeluk gadisnya.

"GARETH! KAMU INI! MAMA UDAH BILANG YA!" Kaifa memegang kepalanya, merasa pusing dengan tingkah anak sulungnya berubah seperti ini.

"Kakak peri! Wahh, Kakak sejak kapan di sini?" Tiba-tiba sih kecil Issyah nimbrung, dia sangat senang bertemu Travina. Tapi gadis itu di dalam pelukan hanya bisa menelan salivanya kasar.

"Ma-malam tadi," ucapnya terbata-bata.

Travina dengan kesal mendorong dada Gareth, tapi tidak ada reaksi apa-apa. Melainkan Gareth makin mengerat pelukannya.

Aryan mendelik tajam ke arah Gareth, "Lepasin sekarang!" perintahnya kepada sang anak.

Tanpa ba-bi-bu Gareth langsung melepaskannya, Travina langsung berdiri menghampiri Kaifa, gemetaran seluruh tubuhnya.

"KAMU KURANG AJAR TIDUR SAMA GADIS INI! SIAPA YANG NGAJARIN!"

Gareth mencibir, menatap malas mereka.

Cinta Aku Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang