25|| Kambing Hitam ||

17 3 0
                                    

"INI BENERAN YA?"

"Bukannya ini 5F Crocodile ya?"

"Woy, sih Tito di bully. Beneran ini beritanya?"

"Di Instagram rame tuh tentang Tito."

"Gak nyangka gue sama mereka berlima, fans gue sama mereka."

Itulah beberapa siswa berkomentar tentang Tito, jelas membuat meledak di Instagram belum lagi gadis manis duduk di kursi kantin. Hanya bisa mendengus pasrah tingkah lelaki itu mulai berbeda. Tapi tidak untuknya begitu manis dan romantis.

Mungkin hal ini rencana Gareth membuat Tito jera tentang pembullyan maupun perundungan di sekolah, bukan hanya dia yang bisa melakukan hal buruk itu.

"Gak nyangka njir, Bang Tito malah di jadiin kambing hitam gitu."

"Bagus sih, kalo bisa kenapa di gantung aja sekalian," cerocos Dyas yang tersenyum menyeramkan. "Kalo bisa di tembak," lanjutnya.

"Njir mau bunuh orang kalo lo kayak gitu."

"Gapapa sih sekali-kali," balasnya santai.

"Sekali-kali gimana GOBLOK, langsung meninggoy dia mah." Travina mendelik tajam, "Otak lo dipakai anjir," katanya mendengus kesal.

Cibir Travina menoyor Dyas.

Gadis itu meringis tidak suka. "HEH! Gue udah bilang sekali-kali."

"Tetap aja tolol langsung meninggoy," sahut Naghira dengan polos.

"Tumben pinter," pujinya ke Naghira dengan kekehan kecil.

BRAKKK

"ANJAY, ARBIAN GANTENG," pekiknya dengan tatapan terkejut di tambah menggebrak meja.

"SETAN, ANJING, BABI."

Baik Travina pun menutup matanya kuat-kuat kian kagetnya, belum lagi Naghira mengumpat kata-kata semua binatang di sebutnya. Secara perlahan Travina membukanya terlihat seseorang tertawa terbahak-bahak.

"Wah binatang di sini banyak ya hahaa," ledeknya seraya duduk di samping Travina tanpa berdosa.

"Arghh, ngeselin lo Zeolan!" teriak Travina menatap sinis lelaki tampan itu.

Zeolan hanya tersenyum menggoda. "Makin cantik aja gue makin suka. Nyesel putusin mantan pacar kesayangan gue ini," ucapnya memepetkan kursinya.

"Cih, gak sudi gue kalo inget-inget pacaran model kayak lo. Udah dekil, jelek gini. Aaaa nyesel gue sumpah!" Memutar matanya malas mendelik tidak suka.

Zeolan mencibir dalam hatinya ingin menghujat gadis di sampingnya.

Dyas melabrak Zeolan jelas menganggu ketenangannya saat ingin makan. "Mati aja lo sana, Vina gak bakal balikan sama lo juga. Oh ya lo cipokan ya sama Kak Qefla." Dyas menyindir dengan senyum menggoda.

Lelaki itu kaget mencoba menenangkan hatinya tidak karuan.

"Kenapa lo diem aja? Benerkan?"

"Cipokan itu ciuman ya?" tanya Naghira polos menggerjapkan matanya.

"IYAAAA," pekik mereka berdua menepuk jidat sendiri.

Zeolan menggeram tak tertahan, dia juga bingung untuk merespon dua gadis itu pasti sudah mengetahui hal memalukan yang terjadi kepadanya.

"Nafsu juga ya lo, bersyukur banget gue. Putusin lo," ucapnya menyeringai, bukan ia takut gamon tapi malah menyindir keras. 

"Panas banget cipokannya, tuh bibir lo di gigitkan? Enak gak sih?" tanyaa Dyas menanyakan banyak hal, Zeolan meneguk salivanya.

Cinta Aku Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang