Rose sedang duduk di taman YG University sambil memainkan gitar di tangannya, sesekali dia berhenti untuk mencoret kertas yang ada di meja, menandai beberapa not lagu. Gadis berambut pirang itu berkonsentrasi menulis hingga tidak menyadari ada seseorang yang mendekatinya dari belakang.
"Tebak siapa?" tiba-tiba sepasang tangan menutupi mata Rose.
Rose tersenyum, tentu saja dia tahu siapa pemilik suara itu, tapi tidak seru jika dia tidak mengerjainya dulu kan?
"Hyeri Unnie? Kau datang kemari?"
"Yah!"
Rose tertawa dan menoleh, melihat pemilik tangan itu sudah memandanginya dengan cemberut.
"Awww... aku tahu itu kau, babe" kekeh Rose, dia menarik gadisnya itu mendekat "Kau sudah selesai latihan?"
"Awas saja kalau kau memikirkan gadis lain saat denganku" gadis cantik yang sedang mengenakan seragam cheerleader itu duduk disamping Rose.
Rose hanya tertawa melihat kekasihnya yang sedang cemberut itu.
"Jangan cemberut, Lisayaaa" Rose mengecup pipi gadis itu sekilas.
Gadis bernama Lalisa Manoban itu tersenyum ketika merasakan bibir lembut kekasihnya itu mendarat di pipinya. Dia mendekatkan tubuhnya ke Rose dan melihat apa yang sedang dikerjakannya.
"Kau sedang mengerjakan tugas" Lisa mengerutkan kening melihat not-not balok itu, dia tidak bisa membacanya.
"Ya, kau tahu aku tidak suka menungguimu di dalam lapangan" kata Rose "Jadi aku kemari, sekaligus mengerjakan tugas"
"Baiklah, aku akan mengganti pakaian dulu" kata Lisa, dia mengusap rambut Rose sebelum pergi.
Bukannya Rose tidak senang melihat Lisa latihan, dia tentu saja senang bisa melihat kekasihnya yang sangat energik itu menari di lapangan. Hanya saja, itu berarti dia juga harus melihat begitu banyak mahasiswa lain yang datang menonton Lisa. Para mahasiswa lain itu sering mencibirnya atau memberinya tatapan dingin, karena sudah bukan rahasia lagi soal kedekatannya dengan kapten cheerleader itu.
Rose melirik Lisa, gadisnya itu nampak sangat cantik dengan rambut yang diikat tinggi membentuk ponytail. Selain itu tubuhnya yang tinggi semampai, membuat siapa saja bisa tergila-gila. Jujur saja, Rose terkadang masih tidak percaya bahwa Lisa mengajaknya berkencan. Dia mengira ini semua hanya lelucon, namun hingga kini mereka sudah 6 bulan pacaran dan Lisa selalu memperlakukannya dengan manis. Jisoo Unnie dan Jennie Unnie yang juga dekat dengan Lisa juga meyakinkan Rose kalau Lisa tidak sedang bermain-main.
"Jadi apa kau sudah selesai? Aku mau mengajakmu makan" tanya Lisa, tersenyum lebar.
"Oke, aku simpan gitarku dulu" Rose balas tersenyum, dia merapikan kertas-kertasnya dan memasukan dalam tas, juga masukan gitarnya ke dalam tas gitar yang dibawanya.
"Sini, biar ku bawa" Lisa dengan cepat mengambil tas gitar itu.
"Lisa, aku bisa bawa sendiri, kau sudah membawa tas pakaian gantimu" kata Rose, melihat kini kedua tangan Lisa penuh.
"Aku memarkirkan mobilku dekat dari pintu keluar, tenang saja" tukas Lisa "Ayo, babe"
Rose menggeleng-geleng melihat kelakuan Lisa, dia segera mengikuti kekasihnya itu. Lisa segera meletakkan barang-barang mereka di bagian belakang, lalu segera membukakan pintu untuk kekasihnya. Rose mengucapkan terima kasih dengan mengecup pipi Lisa sebelum duduk dan menunggu Lisa masuk ke kursi kemudi.
"Kita akan pergi ke mana?" tanya Rose, memakai sabuk pengamannya.
"Aku melihat ada cafe dessert yang baru buka di dekat sini" kata Lisa, membawa mobilnya melaju meninggalkan YG University.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo Chaelisa One Shot Collection
Short StoryHappy 5th Anniversary to Blackpink & Blink 🖤💗 Dalam rangka Anniversary ini, Author mempublish Jensoo Chaelisa One Shot Collection Ini adalah kumpulan kisah one-shot Jensoo dan Chaelisa. Cerita-cerita singkat yang akan dikemas dalam Bab yang lebi...