Tiittt...titt....
"Ella, apa kau sudah siap?" tanya Jisoo, tak lama sudah terdengar derap langkah mendekat ke arahnya.
"Sudah, Eomma" Ella tersenyum kecil.
Jisoo mengangguk, dia menggandeng tangan Ella dan membuka pintu. Sebuah mobil hitam klasik yang mengkilap nampak sudah berhenti di depan halaman rumah itu. Tak lama, pintu kemudinya terbuka dan sosok wanita cantik dengan kacamata hitam turun dari sana.
"Mommy!" Ella berlari ke arah wanita yang langsung tersenyum itu.
"Hai, sweetie"
Jisoo hanya tersenyum kecil melihat pemandangan itu, Ella memekik senang ketika wanita itu memutarnya di udara dan mendekapnya erat.
"Kau merindukanku?"
"Aku merindukan Mommy" Ella mengangguk "Aku dan Eomma pergi bermain sepatu roda kemarin" dia menambahkan dengan semangat.
"Sungguh? Apa kau terjatuh?"
"Tidak, Eomma memegangku dan mengajariku" kata Ella, dia nampak sangat senang.
"Baguslah kalau kau bersenang-senang" balas wanita itu lagi "Kau yakin tidak ada yang tertinggal? Mommy tidak mau putar balik lagi jika kau melupakan sesuatu"
"Tidak ada, Eomma sudah membantuku mengecek semuanya" Ella mengangguk.
"Oke" wanita itu mengangguk, lalu untuk pertama kali sejak kedatangannya dia menoleh ke arah Jisoo "Hei"
"Hei" Jisoo mengangguk singkat.
"Aku akan mengantarnya kembali minggu depan"
"Tentu, Jennie" balas Jisoo pada wanita itu "Pastikan kau menyetir dengan hati-hati"
"Aku selalu hati-hati setiap dengan putriku" balas Jennie, tanpa ekspresi.
Jisoo menahan diri untuk tidak memutar bola matanya mendengar jawaban itu.
"Eomma, aku akan merindukanmu" kata Ella, dia turun dari gendongan Jennie dan memeluk Jisoo.
"Eomma juga akan merindukanmu, tapi kita akan bertemu lagi minggu depan" Jisoo tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Ella dengan sayang "Bersikap baik dengan Mommy-mu, oke?"
Ella mengangguk patuh, memberi ibunya itu ciuman sekali lagi di pipinya sebelum menyambut tangan Jennie yang diulurkan padanya.
"Sampai jumpa" Jisoo melambai pada Ella, lalu hanya mengangguk singkat pada Jennie.
"Kami pergi dulu" kata Jennie, segera masuk ke dalam mobilnya dan keduanya pergi meninggalkan Jisoo.
Jisoo mengawasi hingga mobil itu hilang di balik tikungan jalan, lalu menghela napas.
Setiap minggu, ini adalah hal yang berat baginya.
###
"Minggu ini giliran Jennie?"
"Ya" Jisoo mengangguk tanpa memandang teman kerjanya itu.
"Kenapa kalian tidak tinggal berdekatan saja? Bukankah lebih mudah?"
"Kami bercerai karena ingin menjauh dari satu sama lain, Chaeng" Jisoo mendengus "Jika tinggal berdekatan, apa bedanya?"
"Bukankah kalian bercerai juga karena ingin hidup lebih bahagia" Rose mengangkat alis "Aku tidak melihat dirimu lebih bahagia setelah bercerai dengan Jennie Unnie"
"Chaeng, bisakah kita bicarakan hal lain?" Jisoo mengusap wajahnya dengan gusar.
"Oke, oke" Rose mengangkat kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo Chaelisa One Shot Collection
Short StoryHappy 5th Anniversary to Blackpink & Blink 🖤💗 Dalam rangka Anniversary ini, Author mempublish Jensoo Chaelisa One Shot Collection Ini adalah kumpulan kisah one-shot Jensoo dan Chaelisa. Cerita-cerita singkat yang akan dikemas dalam Bab yang lebi...