Jisoo sedang ada di kamarnya, lebih tepatnya di depan komputer kesayangannya dengan headphone yang terpasang di telinga dan mata yang fokus menatap layar. Tangan kanan Jisoo dengan sigap menggerakan mouse, sementara jemari tangan kirinya dengan lincah menari di atas keyboard. Dia sedang menikmati bermain game kesayangannya ketika tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, namun tentu saja dengan headphone di telinganya itu membuat sang gamer tidak menyadari hal itu dan masih asyik dengan gamenya.
"Chu~" seorang gadis melangkah masuk ke dalam kamar, namun Jisoo masih sibuk sendiri.
Gadis itu cemberut menyadari sang gamer tidak mempedulikannya, dia melangkah mendekat dan menepuk bahu Jisoo.
"Oh, Jen" Jisoo melirik sekilas sebelum kembali ke layar "Aku sedang bermain, tunggu dulu" dia menurunkan headphonenya sejenak sebelum kembali pada game.
Jennie menghela napas, Jisoo sudah bermain di komputer itu sejak tadi pagi dan tidak menghiraukannya.
Mungkin dia sudah tidak mencintaiku, dia lebih suka dengan komputer itu, batin Jennie Apa komputer itu lebih sexy dariku huh? Awas saja kau, Kim Jisoo!.
Jennie masih memandang Jisoo yang sedang asyik dengan komputernya, sebelum tiba-tiba matanya berkaca-kaca.
Apa dia selingkuh dengan gamer online? Bagaimana kalau ada yang menggodanya sampai dia betah bermain game lama-lama? Apa dia akan mengusirku dari apartemen ini dan membawa gadis barunya tinggal bersama?
Beberapa pikiran mulai berkecamuk di benak Jennie, hingga akhirnya hidungnya memerah dan air mata sudah memenuhi pelupuk matanya.
"Jen, aku masih - Omo! Ada apa?" Jisoo terkejut saat menoleh dan melihat Jennie sudah setengah menangis.
Untungnya gadis itu segera melepaskan headphone dan menghentikkan permainannya, karena Jennie pasti sudah membanting semuanya jika dia masih tidak peka melihatnya sudah menangis.
"Kau selingkuh dariku huh?!" Jennie memukul tubuh Jisoo
"Selingkuh? Hah? Tentu saja tidak!" kata Jisoo dengan cepat, dia segera menghampiri Jennie "Hei, kenapa kau menangis?" ibu jarinya mengusap pipi mandu Jennie yang memerah.
"K-Kau bermain komputer sejak tadi pagi, kau bahkan tidak memberikanku morning kiss" Jennie cemberut, air mata baru mengalir lagi "Kau tidak mencintaiku lagi!"
"Jen, aku tidak selingkuh, aku mencintaimu" kata Jisoo dengan cepat.
"Tapi kau lebih menyukai game komputermu" Jennie menatap monitor Jisoo dengan tajam, seolah benda itu menantangnya "Kau bermain dengannya semalam hingga larut meskipun aku sudah memanggilmu untuk tidur, lalu pagi ini kau lebih dulu menyapanya ketimbang diriku?!"
"A-Aku..." Jisoo menelan ludah, entah mengapa istrinya itu terlihat jauh lebih galak dari hari-hari biasanya.
"Huh! Sana urus saja komputermu" Jennie merajuk dan berbalik, meninggalkan ruang game Jisoo itu.
"T-Tunggu dulu" Jisoo buru-buru mengejar belahan jiwanya itu.
Jennie menuju ke kamar mereka dan langsung menghilang di kamar mandi. Jisoo menghela napas, dia harus memenangkan kembali hati mandunya itu jika ingin selamat melewati hari ini. Memutar otaknya dengan cepat, dia segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Jisoo segera mengoleskan mentega di roti dan mulai memanggangnya, setidaknya itu sarapan yang bisa dia buat tanpa takut akan membakar dapur mereka. Jisoo masih tidak berbakat di dapur, biasanya dia membiarkan Jennie yang berkarya dengan berbagai masakan, sementara dirinya hanya menjadi penikmat saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/280608260-288-k397121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo Chaelisa One Shot Collection
Short StoryHappy 5th Anniversary to Blackpink & Blink 🖤💗 Dalam rangka Anniversary ini, Author mempublish Jensoo Chaelisa One Shot Collection Ini adalah kumpulan kisah one-shot Jensoo dan Chaelisa. Cerita-cerita singkat yang akan dikemas dalam Bab yang lebi...