66. Jensoo : Beyond The Nine-to-Five (I)

1.4K 213 23
                                    

"Miss Kim, apa Anda bisa menandatangani ini?"

Jisoo menghentikan gerakannya dan mendongak, dia melihat asistennya sedang menyodorkan sebuah map. Dia segera mengambil map itu, matanya dengan cepat membaca setiap kata, baris demi baris tidak ada yang luput dari tatapan tajamnya sebelum dia mengambil ballpoint dan menandatanganinya. 

"Segera di proses, Jennie" 

"Ya, Miss Kim" Jennie Kim mengangguk patuh dan segera kembali ke mejanya. 

Jisoo mengamati gadis itu dari dalam kantornya, kebetulan jendela kantornya dibuat menghadap tepat ke arah meja sekretarisnya itu untuk memudahkannya jika perlu bantuan. Jennie Kim sudah menjadi asistennya semenjak 2 tahun yang lalu, Jisoo mendidiknya dengan cukup disiplin hingga gadis itu kini sudah semakin mahir dan menjadi tangan kanannya. 

Sejujurnya Jisoo sudah mengenal Jennie sejak bangku kuliah, dia teringat Jennie adalah salah satu mahasiswa yang sangat rajin di perpustakaan bahkan hingga tengah malam. Bukan tanpa alasan, Jennie bukan berasal dari keluarga yang kaya raya sehingga dia sangat mengandalkan beasiswa, jadi dia harus belajar lebih giat untuk mempertahankan semua nilainya. Jisoo tidak ragu ketika mengetahui gadis itu melamar di perusahaannya, dia percaya jika Jennie akan bekerja keras juga dalam pekerjaannya, dan itu terbukti benar. 

"Apa yang kau lamunkan?"

Jisoo tersentak, dia segera menegakkan dirinya.

"Kau tidak tahu jika harus mengetuk pintu jika ingin masuk?"

"Aku sudah mengetuknya sejak tadi, tapi kau asyik melamun dan sibuk dengan pikiranmu sendiri" tukas gadis berponi itu seraya duduk di hadapannya.

"Apa yang kau inginkan, Limario?"

"Unnie, bisakah aku hanya bekerja setengah hari besok?"

"Bukankah kau ada jadwal pemotretan besok?" Jisoo mengangkat alis

"Aku sudah bicara dengan modelnya dan mereka setuju jika kami majukan jamnya lebih awal" kata Lisa, tersenyum "Ayolah, Unnie"

"Memangnya ada apa?" 

"Kau lupa? Chaengie ku besok pulang dari London!" kata Lisa dengan semangat. 

Jisoo tersenyum kecil melihat wajah Lisa yang langsung ceria ketika memikirkan kekasihnya yang juga merupakan sahabat Jisoo itu. 

"Aku ingin menjemputnya di bandara, ayolah, Unnie"

"Bukankah kita sudah punya supir untuk menjemputnya di bandara? Untuk apa kau repot-repot?"

"Unnie!" Lisa mengerucutkan bibirnya "Kau mengirimnya pergi ke London selama seminggu, dan kau tidak memberikanku kesempatan ikut dengannya" dia memprotes "lalu sekarang, aku hanya ingin menjemput chipmunk ku tapi kau melarang?"

"Bukankah kau bekerja disini sebagai fotografer? Kau ingin beralih menjadi supir mulai besok?" Jisoo melipat tangannya untuk menggoda Lisa. 

"Kau sangat menyebalkan" Lisa bergerutu. 

Jisoo tertawa melihat ekspresi kesal Lisa, dia sangat senang mengganggu sahabatnya yang satu itu. 

"Ya, pergilah" kekeh Jisoo "Jangan lupa mengajaknya makan, aku yakin dia kelaparan setelah perjalanan jauh"

"Aku meragukannya karena aku yakin dia akan menghabiskan 12 jam perjalanan ke Seoul dengan menikmati setiap menu yang disediakan pesawat" Lisa menggeleng-geleng. 

"Kau tidak akan melewatkan kesempatan untuk memberinya makan" balas Jisoo

"Tentu saja, aku harus menjaga asupan gizi pacarku" kata Lisa "Ah, mungkin kau tidak tahu karena kau tidak punya pacar, Unnie"

Jensoo Chaelisa One Shot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang