"Kim Jisoo" Irene menghela napas melihat adiknya.
Jisoo kini sedang duduk di sofa kediaman Irene dan Seulgi, dia hanya duduk memandangi TV tanpa benar-benar menontonnya. Semalam dia ingin pergi menjauh dari Jennie dan memutuskan untuk singgah ke rumah kakaknya, dia hanya ingin ada waktu menenangkan diri. Namun, kini sudah tiga hari dan dia belum kembali, sejujurnya dia merindukan Jennie dan Ella, tapi dia juga butuh pergi sejenak untuk dirinya sendiri.
"Kau tahu kalau lari dari Jennie bukanlah jalan keluar"
"Aku sedang kesal dengannya, Unnie" kata Jisoo "Dia marah karena Bona menjemput dan membantu Ella, dia cemburu dan mengatakan seolah aku mengkhianatinya"
"Bukankah kau sudah tahu istrimu itu cemburuan?" Irene mengangkat alis.
"Tapi kali ini dia benar-benar menyebalkan, apa kau tahu sudah nyaris dua bulan dia selalu lembur? Dia selalu sibuk mengurusi pekerjaannya dan mengabaikanku juga Ella"
Irene dan Seulgi saling pandang melihat Jisoo yang menggerutu.
"Kurasa bukan hanya dia yang sedang cemburu, bukankah kau juga cemburu pada Hyunji?"
Mendengar nama itu, sukses membuat Irene dan Seulgi menelan ludah karena tatapan Jisoo menjadi lebih keras dan dingin.
"Aku tidak cemburu pada model genit itu" kata Jisoo dengan dingin.
"Oke, oke" Seulgi menghela napas "Kenapa kita tidak selesaikan dengan kepala dingin?"
Jisoo memandang Seulgi, seolah meminta gadis itu lanjut bicara.
"Kapan semua ini dimulai, Jisoo? Kau bilang Jennie berubah menjadi gila bekerja dan mengabaikanmu juga Ella, apa kau ingat kapan semua ini dimulai?"
Jisoo mengerutkan keningnya dan mulai berpikir.
"Kami baik-baik saja saat pameran busana musim seminya berlangsung" gumam Jisoo, mengingat-ingat "Kurasa dia mulai terus lembur sejak..." dia bergumam "pesta perayaan keberhasilannya? Ingat after party yang dibuat di kantor seminggu setelah pameran itu?"
"Hmm..." Seulgi mengangguk "Bukankah orangtua dan kakak laki-laki Jennie juga datang hari itu? Mungkin mereka tahu sesuatu?"
Jisoo terdiam, hubungan Jennie dengan orangtuanya tidak begitu bagus. Sejak dulu, mereka selalu memanjakan Jimin, kakak laki-laki Jennie, karena dia adalah anak laki-laki yang meneruskan bisnis keluarga. Bahkan sebenarnya Jimin sempat mengejar dan menggoda Jisoo sebelum dirinya dan Jennie menikah.
"A-Apa mereka mengatakan sesuatu yang membuat Jennie berubah?"
"Aku tidak tahu, tapi kau harus cari tahu soal ini" kata Seulgi dengan serius.
"Seulgi ada benarnya, Sooyaa" kata Irene, mengangguk "Jika Jennie berubah dengan tiba-tiba, mungkin mereka tahu sesuatu"
###
Jennie memandang ponselnya beberapa kali sambil menggambar sketsa di depannya. Jisoo tidak pulang selama tiga hari dan hari ini dia membawa Ella ke kantor karena tidak ada yang menjaga anak itu. Dia hanya berbohong pada Ella mengatakan bahwa ibunya itu sedang ada urusan yang sangat mendadak hingga harus pergi tanpa sempat berpamitan.
"Mommy, Eomma masih belum pulang?"
Jennie menoleh, melihat Ella yang memandangnya dengan sedih sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya. Jennie meletakkan pensilnya dan menghampiri Ella, berlutut di depan gadis kecilnya itu.
"Eomma sedang ada urusan, kita tunggu dulu, oke?"
Ella sedikit cemberut, dia mengalungkan tangannya di leher Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo Chaelisa One Shot Collection
ContoHappy 5th Anniversary to Blackpink & Blink 🖤💗 Dalam rangka Anniversary ini, Author mempublish Jensoo Chaelisa One Shot Collection Ini adalah kumpulan kisah one-shot Jensoo dan Chaelisa. Cerita-cerita singkat yang akan dikemas dalam Bab yang lebi...