Film telah usai sejak lima belas menit yang lalu. Dan selama itu pula, Aylin hanya diam mengikuti kemana pun langkah Hendery membawanya pergi. Tidak ada satu pun pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Walaupun kepalanya sudah penuh memikirkan banyak hal. Terutama, tentang sebuah kepastian.
Menurunkan pandangan, Aylin tersenyum tipis melihat tangan mungilnya yang tengah digandeng oleh Hendery. Entah kenapa, Aylin merasa kalau tangan mereka berdua itu pas sekali. Seperti memang tercipta untuk satu sama lain. Atau Hendery itu sebenarnya memang jodohnya?
Aish! Aylin mulai halu lagi.
Aylin menggeleng. Mencoba kembali fokus pada kenyataan.
Sejujurnya, Aylin sangat penasaran dengan jawaban Hendery tentang hubungan mereka. Tapi Aylin rasanya gengsi untuk bertanya lagi. Takut dirinya malah terkesan terlalu menuntut dan berharap, walaupun kenyataannya memang begitu.
Tapi, ya, Aylin masih seperti cewek lain yang punya gengsi tinggi, kok. Tidak mau menjadi pihak yang mengejar.
"Kamu laper nggak?" Hendery bersuara, setelah beberapa menit keduanya hanya berjalan dengan hening.
"Engga,"
"Emang udah makan?"
"U...dah," Jawab Aylin ragu-ragu.
"Masa?"
Aylin mengangguk mantap. "Iya bener, udah makan kok tadi di rumah,"
Tapi....
Kruuuyukk.
Aylin meringis malu sambil memegangi perut. Sedangkan Hendery malah tertawa. Melihat wajah Aylin yang memerah, tangannya reflek bergerak mengacak puncak kepala Aylin.
"Makan apa? Makan angin?" Tanya Hendery dengan tawa yang belum surut.
"Diem!"
Hendery menggeleng, tidak habis pikir. Cewek itu ribet ya, ditanya pertanyaan sesederhana itu, kenapa harus berbohong coba?
Tidak mau membuat Aylin lebih malu, Hendery pun kembali menarik tangan Aylin. Langkah yang tadinya tidak tentu arah, kini mempunyai tujuan.
"Kita makan dulu," Ujar Hendery yang hanya dibalas anggukan oleh Aylin.
"Sekalian bahas yang tadi," Lanjut Hendery.
Aylin menelan ludah. "Bahas apa?" Tanya Aylin pura-pura tidak mengerti. Aslinya, Aylin hanya terlalu gugup sampai tidak tau harus merespon seperti apa.
"Bahas..." Menoleh sejenak kearah Aylin, pandangannya langsung bertemu dengan manik legam cewek itu yang juga tengah melihat kearahnya. Sebelum akhirnya kembali meluruskan pandangan ke arah depan.
"Tentang kita."
•••
GGS (Ganteng Ganteng Soleh)
Ojil
Maen kuy
Gerald
GasVian
Skip dlGerald
Lah, Yan.Tumben?
Vian
Lagi M.Ojil
M apaan?Menstruasi lo?
Keren amat. Kalah lucinta luna mah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME WHEN?
Teen FictionKetika dunia hanya milik si cantik. Memiliki teman cantik dan populer mungkin merupakan impian sebagian besar pelajar. Dimana setiap berjalan, maka seluruh mata akan memandang. Selain itu, teman pun akan berdatangan dengan sendirinya. Ya, bahasa kas...