Ketika dunia hanya milik si cantik.
Memiliki teman cantik dan populer mungkin merupakan impian sebagian besar pelajar. Dimana setiap berjalan, maka seluruh mata akan memandang. Selain itu, teman pun akan berdatangan dengan sendirinya. Ya, bahasa kas...
@iqbal_bal cantik ↪️ @flaragd_ yg mana dulu nih? Hihi ↪️ @iqbal_bal lo lah, kalo yg sebelah skip dulu ↪️ @aylinazalea_ sok ganteng anj! Gue jelek-jelek gini gamau sama lo.
@vian.magenta_ cantik @aylinazalea_ ↪️ @aylinazalea_ dih kesambet apaan lo? Eh tp makasih loch q jadi maloe🤭 ↪️@flaragd_ wah apanih ↪️ @vian.magenta_ yaudah gue tunggu y gocengnya ↪️ @amel_comel dih najis, segitunya pengen dipuji cantik sampe nyogok orang ↪️ @rrrrrr si paling ga terima kalo jelek sampe nyogok orang biar dibilang cantik ↪️ @iseeyou HAHAHA NGAKAK ↪️ @akusiapahh janji gk nyogok? @aylinazalea_ ↪️ @aylinazalea_ FITNAH ANJJ!
"Komennya lucu-lucu banget ya, Lin." Ujar Flara. Pandangannya tidak lepas pada layar ponsel, membaca komentar yang masih terus bermunculan sambil sesekali tertawa. Kemudian menelungkupkan badannya diatas ranjang Aylin.
Sedangkan Aylin yang berada disampingnya, kini hampir mengeluarkan tanduk karena emosi. Matanya melotot kepada Flara, wajahnya pun memerah saking kesalnya.
Kadang Aylin tidak habis pikir dengan Flara. Mereka itu kan berteman dari kecil, tapi kenapa disaat seperti ini Flara tidak pernah membelanya? Flara justru malah meladeni semua komentar kebencian tanpa berpikir bahwa hal itu dapat menyakiti hati Aylin. Flara seolah tidak perduli dengan perasaan Aylin.
Memang sih, Aylin tidak pernah mengatakan bahwa dirinya keberatan. Tapi, bukankah seharusnya Flara dapat mengerti tanpa perlu diberitahu. Karena kalau posisinya dibalik, Aylin pasti akan membela Flara. Kenapa? Tentu saja karena mereka berteman, dan Aylin tidak suka temannya dijadikan bahan cemoohan.