07. Kelengkapan Berkas

1.4K 81 0
                                    


"Pak, boleh aku minta sesuatu?" ucap Asmi ragu-ragu. Sebab, sebenarnya dia gengsi untuk minta pada Tama yang dibencinya.


"Bilanglah, mau apa."


"Aku nggak punya charger HP, Pak. Jadi, dari kemarin HP-ku mati."


Tama berhenti seketika. Pria itu memandang Asmi dengan ekspresi sedih. Yang justru membuat Asmi menjadi bingung.


"Kenapa?" tanya Asmi sambil menelan ludah, takut kalau-kalau dia sudah salah omong.


"Apa, tidak sebaiknya kamu beli HP baru?"

"Apa? Aku nggak punya duit, Pak. Apa Bapak mau belikan?"

Asmi tidak ingin HP baru. Namun, dia penasaran apakah Tama benar-benar punya banyak uang. Sehingga dia ingin mengetes Tama.


"Mau."

"Aku mau HP iphone yang terbaru, boleh?"

"Ya, boleh."


Mudah saja bagi Tama menjawabnya. Jangankan iphone, mobil, tanah, bahkan rumah pun bisa dia berikan untuk Asmi. Gadis itu tidak tahu saja harta kekayaan yang dimiliki oleh Tama.


"Serius?"

"Iya."


"Nggak, sih, sebenarnya aku nggak pengen HP baru, Pak. Aku cuma pengen charger untuk HP-ku, hehe."


Tama memandang Asmi sambil berjalan. Selama ini dia mengira, semua keindahan ciptaan Tuhan sudah dia lihat. Namun, ternyata ada satu yang baru saja dia lihat sekarang. Melihat wajah Asmi tanpa make up, sungguh membuat Tama ingin hidup jauh lebih lama, beribu-ribu tahun lagi agar bisa selalu memandang wajah Asmi.


Mengetahui bahwa Tama diam saja, Asmj segera mencoba mengalihkan pembicaraan.


"Oh, iya. Habis ini kita pulang, Pak?"

"Belum. Kita ke rumah Pak Kadus dulu, ya. Minta urus dokumen kamu."

"Oh? Baik."


Asmi merasakan perubahan sikap Tama yang tiba-tiba jadi sangat datar. Kalau sebelumnya dia terkesan baik, sekarang Tama seperti sedang sedih. Apakah topik mengenai charger HP bisa sebegitu berdampaknya? Mungkinkah, kalau ini salah Asmi yang meminta benda itu? Kenapa?


"Jadi, kuburan nenek itu tadi adalah makam neneknya Bapak, ya?"


"Benar. Nenek adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki. Nenek yang merawat dan membesarkan saya. Hanya dia, satu-satunya orang yang peduli pada saya."

INSYAALLAH, SUAMIMU JODOHKU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang