#010

702 25 2
                                    

"Jarak itu semakin terkikis. Tangan yang saling menggapai akan terpaut segera. Penantian terkadang menjadi bukti cinta sesusungguhnya."

***
"

Mommy ayo kita pulang ke New York. Kita akan tinggal di mansion bersama."

Perkataan Aaron, tatapan mata penuh harap Aaron meluluhkan hati Valerie. Dia beralih menatap Mike yang ternyata tengah menatapnya juga. Mata mereka saling beradu. Valerie mengangguk. Dia ingin pergi bersama Mike dan Aaron. Valerie ingin kedua laki-lakinya. Ingin berada didekat mereka setiap saat. Valerie tidak bisa menahannya lagi lebih lama. Terlebih saat Aaron tidak mau lepas denganya.

"Mommy akan pergi bersama Aaron. Pulang ke mansion."

Aaron berteriak girang. Dia sangat senang mendengar ucapan Valerie. Begitupun Mike yang merangkul pinggang Valerie setelah mendengar ucapannya tadi. Semua orang riuh melihat pemandangan yang mereka lihat. Seolah ini adalah drama idola. Valerie sedang malakukan aksi kabur, lalu dijemput oleh suami dan anaknya ditempat dia bekerja. Ini sedikit menggelikan tapi entah kenapa Valerie menikmati momen ini. Mike membawa Valerie dan Aaron bersamanya setelah Direktur Zhou memberikan kode untuk segera pergi ke ruangannya.

Ruangan Direktur Zhou di dominasi berwarna putih. Valerie sedikit merasa takut. Jantungnya berdetak begitu cepat. Apa yang harus dia lakukan sekarang. Apa dia harus kabur dengan alasan ingin ke toilet? Tapi itu tidak sopan. Dimana attitude yang selalu dijunjung tinggi Valerie. Direktur Zhou duduk setelah staff rumah sakit membawakan minuman untuk mereka. Pria paruh baya itu menatap Valerie.

"Kenapa anda tidak memberitahu bahwa anda calon Nyonya Walton?"

Valerie menelan ludah. Mike mengusap tangan Valerie menenangkan. Valerie sedikit merasa tenang. Dia menatap Direktur Zhou, memberikan senyuman sopan.

"Karena tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya Direktur Zhou. Pekerjaan adalah pekerjaan. Saya tidak dapat mencampur adukkannya dengan kehidupan pribadi. Meskipun Mike memiliki power yang besar. Saya tidak ingin memanfaatkannya. Karena saya memiliki power saya sendiri." jelas Valerie. Dia menjawab dengan tenang. Direktur Zhou tampak tersenyum.

"Anda sangat beruntung mendapatkan salah satu staff kami Mr. Walton. Dia pekerja keras, cantik dan ulet. Mencintai dirimu bukan materi ataupun kekuasaan mu."

"Tapi mulai hari ini. Nona Valerie tidak lagi menjadi staff anda Direktur Zhou. Seperti yang sudah saya katakan. Saya akan menjemput calon istri saya selain membahas terkait kerja sama kita."

Mike memberikan sebuah map coklat kepada Direktur Zhou.

"Semua itu adalah berkas dan surat resign nona Valerie."

Valerie terkejut. Tapi Direktur Zhou terlihat santai membuka map coklat yang diberikan Mike. Membaca surat-surat yang ada didalamnya.

"Nona Valerie. Anda tidak lagi bekerja disini. Semua berkas ini sudah cukup jelas beserta surat pengunduran diri anda."

Valerie tercengang. Berkas apa yang Mike berikan sampai Direktur Zhou menyetujui dia tidak lagi bekerja disini.

"Terima kasih Direktur Zhou."

Valerie berdiri lalu membungkuk sopan. Direktur Zhou menanggapi dengan anggukan pelan.

"Saat kalian menikah nanti. Jangan lupa memberikan ku undangan."

Valerie hanya bisa mengangguk. Dia sebenarnya ingin mengomeli Mike. Menikah apanya? Mike tidak melamarnya. Mereka hanya pasangan kekasih yang terlihat memiliki anak diluar pernikahan dan membesarkannya bersama.

Came Without A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang