#026 - The Facts

428 15 2
                                    

Apa kalian tau perbedaan antara Ingatan dan fakta?
Keduanya tampam Sama. Namun berbeda. Fakta tidak mungkin salah. Tetapi Ingatan bisa salah. Ketika ingatan saling beradu dengan sebuah fakta, akan terjadi sebuah goresan dimana mampu membuka luka. belum sempat kering. Kembali basah, dan menyakitkan.

Benang kusut bagaikan kebenaran garis lurus yang menghantam jiwa. Entah kemana harus pergi. Atau bahkan memilih bertahan untuk memperbaiki. - Mike Walton.

------

"Mike... Mike—kau bermimpi lagi?"

Goyangan di tubuh kekar Mike yang kini tengah bersandar pada sebuah sofa empuk didalam ruangannya membangunkannya. Tidak jauh dari tempat Valerie tidur tadi. Tiada kata. Tiada ekspresi ataupun tanggapan yang berarti. Mike merasa dia baru saja terjatuh. Rasa itu sangat nyata membuat seluruh tubuhnya terasa sakit. Dia menangis. Tapi tidak terjadi apa-apa disini. Mimpi itu datang lagi setiap kali Mike mencoba memejamkan mata.

"Mike, kau mendengar ku?" tanya Valerie. Lagi.

Mata Mike mengerjap mencoba mengembalikan kesadarannya. Mengusap kasar wajahnya.
"Aku baik-baik saja, Val."

"Kenapa akhir-akhir ini kau sering mimpi buruk? Apa ada masalah yang tidak aku tahu?" selidik Valerie menatap Mike.

Senyum tampan Mike mengusap punggung tangan Valerie. Lembut dan penuh kasih sayang.

"Tidak ada. Hanya banyak pekerjaan. Dan tidur ku menjadi tidak nyenyak."

"Mike, aku ingatkan sekali lagi. Aku tidak suka pria yang berbohong."

Lagi. Hanya sebuah senyuman hangat yang mampu Mike berikan.

"Jika kau tidak ingin menceritakannya sekarang. Aku harap aku tidak mengetahuinya dari orang lain."

Senyum Mike perlahan menghilang. Menatap Valerie lekat.
"Nanti. Setelah semua jelas. Aku akan menceritakannya pada mu."

"Kapan semuanya menjadi jelas? Satu tahun? Dua tahun?"

"Secepatnya."

Dering ponsel memutus percakapan mereka.
"Ya- kirimkan seluruh informasi yang kalian dapatkan!."

"....."

"Besok. Aku akan memeriksanya langsung."

Mike mengakhiri panggilan. Mata Valerie menatap Mike penuh selidik. Helaan napas terdengar. Itu berasal dari Mike.
"Informasi tentang Keira."

Alis Valerie terangkat. Penuh tanda tanya sebelum Mike melanjutkan kata-katanya lagi.
"Beberapa tahun lalu. Saat mommy meninggal di Rumah Sakit. Seingat ku, itu adalah pertama kali kami bertemu."

"Lalu?"

"Hanya merasa kebetulan yang disengaja. Meskipun aku tidak mengingat wajahnya. Tapi setelah orang-orang ku menyelidiki, mereka mengatakan perempuan yang aku temui di Rumah sakit adalah Keira. Karena Keira pernah menunjukkan foto saat dia kecil pada ku. Tapi aku tidak bisa memilikinya. Namun karena dulu aku mencintainya. Aku mengambilnya diam-diam."

"Apa hubungannya? Kenapa kau tiba-tiba teringat Keira?" tanya Valerie dengan wajah yang berusaha di netralkan dari rasa cemburunya. Bagi Valerie saat ini sangat tidak pantas untuknya mengedepankan rasa cemburu. Tidak tau apa yang Mike cari dari Keira. Tapi Velerie mempercayai Mike sepenuhnya.

"Entahlah. Aku hanya merasa semua ini berkaitan. Benang kusut yang ingin aku buka dan perbaiki."

"Mike, aku sekarang adalah istri mu. Meskipun cemburu, aku akan selalu bersama mu. Aku hanya ingin kau terbuka dan berbagi beban mu pada ku. Bukan hanya memberikan ku cinta, kasih sayang, kemewahan dan perlindungan. Akan tetapi kau menyelesaikan setiap permasalahan mu sendiri. Aku ingin berada disisi mu dalam situasi apapun. Apa pundak mu kuat menanggung begitu banyak beban seorang diri? Meskipun aku tau kau kuat. Ada saatnya kau butuh seseorang untuk berbagi."

Came Without A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang