Kejelasan yang pasti aku tau adalah kau milikku.
Kehidupan baru sudah dimulai saat kau mengatakan tidak bisa menolak ku.-Mike Walton.***
"Bisakah kau selalu berada disisi ku?"
Valerie tersenyum hangat, memandangi wajah Mike. Tangan Valerie terulur mengusap pipi Mike.
"Aku akan selalu berada disisi mu, apapun yang terjadi."
"Katakan dihadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh nanti."
Valerie mengangguk. Mereka saling berpelukan memberikan kehangatan. Menikmati Aurora Borealis yang terus memancarkan keindahannya.
"Apakah biasanya kau selalu memendam setiap permasalahan mu?"
"Tidak. Biasanya aku bercerita pada Briella."
"Aku bersyukur kau memiliki Briella sebagai tempat mu untuk bercerita."
Mike memeluk Valerie sangat erat, memberikan kehangatan dan kenyaman baik untuk dirinya sendiri ataupun Valerie. Lambat-laun seiring percakapan ringan yang mereka lakukan membuat mereka memejamkan mata.
Langit Finlandia terlihat terang. Diluar Igloo salju tampak sangat cantik. Valerie ingin mengajak Mike bertemu Sinterklas dan juga bermain ski. Valerie ingin bermain dengan salju juga. Mike masih tidur. Terlihat nyenyak dan wajah tegas yang biasanya memancarkan aura kuat, dingin dan kaku sirna sudah. Daripada menampilkan wajah yang dingin, Pria yang tengah memeluk Valerie dengan tangan kekar lebih terlihat seperti bayi bagi Valerie. Sudah menjadi kebiasaan baru bahkan hobi memandangi Mike yang tidur sangat lelap.
Mike bangun dengan senyuman. Dia merasa senang karena orang pertama yang dilihat ketika bangun dalam satu bulan ini adalah Valerie-wanita yang dia cintai dan akan segera menjadi Istrinya. Bukan kekosongan tempat yang ada disebelahnya.
Mike mengecup bibir Valerie. Morning kiss di Finlandia. Menarik Valerie dalam dekapannya dan menikmati kedekatan mereka."Kemana kita hari ini?"
"Aku ingin bertemu Sinterklas dan bermain ski."
"Ayo kita lakukan." gumam Mike.
Cuaca diluar Igloo terasa sangat dingin. Wajar saja, karena disekeliling Igloo dipenuhi salju. Meskipun dingin namun, sangat cantik. Valerie menyukainya. Mike dan Valerie bergandengan tangan bermaksud memberikan sedikit kehangatan satu sama lain. Tujuan mereka saat ini adalah bertemu Sinterklas.
"Val..." panggil Mike membuat Valerie menoleh menatap Mike.
"Sinterklas hanya manusia yang berpura-pura menjadi santa. Kau tau Sinterklas itu tidak pernah ada.""Tapi darimana datangnya kado-kado natal?"
"Tentu saja dari orang-orang terdekat mu yang memberikannya. Siapa lagi?"
"Ish Mike! Meskipun kau tidak percaya atau jika benar pun Sinterklas tidak ada, tapi dia menghibur anak-anak."
"Baiklah-baiklah Mrs. Walton."
Setelah perdebatan singkat mengenai Sinterklas. Mereka sampai di desa Sinterklas. Benar saja! Valerie melihat ada santa yang sedang berfoto dengan pengunjung yang lain. Valerie juga ingin berfoto bersama santa. Tanpa memberitahu Mike, Valerie menarik Mike mendekati Santa. Layaknya tawa khas Santa di film-film, Santa ini juga melakukannya. Valerie sangat tertarik dan mengobrol bersama Santa. Sedangkan Mike memperhatikan tanpa bisa menyembunyikan senyum diwajahnya. Mike membantu Valerie mengambil gambar bersama Sinterklas. Terlihat raut bahagia di wajah Valerie melihat beberapa foto yang Mike ambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Came Without A Reason
RomancePerubahan Mike Walton terasa sangat nyata saat ia resmi menjadi seorang CEO Walton Sky Corp (WS Corp) diusia 27 tahun. Kehidupan yang berubah seribu kali lipat yang bahkan tidak pernah ia bayangkan akan datang secepat ini. Menikah diusia muda dan be...