Juna dan Ica melewati hari-hari seperti biasanya.
Tidak ada komunikasi khusus di antara mereka.
Sekedar saling sapa, tersenyum dan menganggukkan kepala saat Ica menjemput Lana. Hanya itu.Malam ini, seperti jadwal biasanya. Usai dari toko, Ica menunggu Lana di bimbel.
Dia duduk di teras sambil bermain ponsel.Gadis ini mendengar suara khas anak-anak pertanda kelas Lana telah usai.
"Mbak Ica.... " Lana memanggilnya.
"Uda selesai? Ayo pulang!" Ajak Ica dan berdiri.
"Aku ada PR."
"Uda di kerjain di les sekalian?!"
"Bukan PR itu." Kata Lana dengan menunduk memainkan jarinya.
Ica mengerutkan keningnya, dia yakin ada yang disembunyikan Lana.
"Terus PR apa?"
"Nggambar.... " Jawab Lana melihat Ica sebentar lalu menunduk lagi.
"Gurunya ngasih tugas kapan? Terus di kumpulkan kapan?" Tanya Ica.
"Dikasihnya minggu kemarin. Dikumpulkan besok... " Jawab Lana dengan lirih. Dia tau kakaknya akan marah. Oleh sebab itu Lana tak berani menatap Ica.
"Kamu mesti gitu, Lan. Sukanya mendadak. Kamu kan tau kalo mbak Ica nggak bisa nggambar." Ica mengomel.
"Terus tugasku gimana?"
"Kamu les nya nggak tiap hari.
Terus ngapain aja dirumah?!
Main kan?!
Uda! Nggak usah di kumpulin!" Ica masih mengomel."Mbak Icaaaaaa..... " Lana merengek dan matanya berkaca-kaca.
"Kenapa?" Tiba-tiba ada suara Juna. Karena ia mendengar sedikit keributan.
Ica melihat Juna sesaat."Nggak papa, mas. Ayo pulang! Cepetan!" Pinta Ica dengan kesal.
Ica berjalan meninggalkan adiknya, menuju parkiran motor. Dia tak mau Juna tau tentang permasalahan yang sepele ini.Pria ini melihat Lana yang mengusap pipinya dengan kasar.
Ketika Lana hendak berjalan mengikuti kakaknya, Juna mencekal pergelangan tangan Lana.
Bocah ini pun berhenti dengan menundukkan kepala."Kenapa? Ngomong sama mas Juna.... " Ujar Juna hangat.
Lana menoleh ke kakaknya yang memundurkan motor. Dia ragu mau mengadu atau tidak."Nggak usah takut sama mbak Risa. Bilang ke mas Juna." Kata Juna lagi.
Akhirnya bocah ini bercerita tentang tugasnya.
"Jadinya mbak Ica ngomel.... " Kata Lana. Wajahnya masih cemberut.
"Kamu pulang, terus siapin bukunya. Abis gini mas Juna ke rumah Lana. Mas Juna bantu."
"Beneran ya mas?" Tanya Lana tak yakin.
"Buruan pulang! Ntar mbak Risa ngomel lagi... "
Lana tersenyum sumringah dan melangkah meninggalkan Juna.
Tak lama setelah mereka tiba di rumah, Arjuna datang dan mengucapkan salam.
"Mas Juna!" Teriak Lana dengan riang dan menuju ke arah pintu. Dia membukakan pintu untuk Juna.
"Siapa Lan?" Tanya bunda.
"Guru lesnya Lana. Teman mbak Ica... "
"Ca! Ica! Ada temannya... " Bunda berteriak.
Ica keluar dari kamar dan menguncir rambutnya.
"Siapa bun?" Tanya Ica.
"Kata Lana, guru les nya." Jawab Bunda, dan setelah itu wanita paruh baya ini masuk ke kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
#10 HOLD (TAMAT)
RomanceRisayanti atau yang biasa dipanggil Ica tampak lelah dengan kehidupannya yang tak semanis tetangga atau temannya. Tak ada yang dibanggakan sama sekali. Entah keluarganya, pekerjaan atau dirinya sendiri. Mungkin mengandung cerita dewasa.