AUI-Chapter Tujuh

775 72 32
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..

assalamualakum, halo aku membawa chapter Tujuh cerita ini.

kalau ada typo silahkan di koreksi dan jika ada penyampaian yang salah tolong tegur aku dengan bahasa yang baik nanti aku ganti

Selamat baca

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Izdihar berdehem,"Sebutin alasan kamu pengen ke Jakarta tiba-tiba," Titah Izdihar kepada Iaesha

"Alasan pertama, pendidikan aku harus tetap dilanjutkan aku udah lama aku izin, alasan kedua. menenangkan diri," Jelas Iaesha.

"Menenangkan diri? untuk apa?" Tanya Izdihar ketika mendengarkan alasan ke dua Iaesha.

"Soal tadi," Cicit Iaesha pelan.

Izdihar terdiam sejenak,"Abang ngizinin kamu."

Iaesha tersenyum namun senyum itu luntur ketika mendengar lanjutan Izdihar.

"Tapi, setelah itu. Kamu harus terima kehadiran Arfathan di hidup kamu."

"Kalau Abang nggak terima alasan aku yang kedua, izinin aku karena alasan yang pertama," Mohon Iaesha.

"Kapan kamu pengen ke Jakarta lagi?"

"Sekarang."

Izdihar yang awalnya menatap lurus jalanan mendengar jawaban Iaesha membuat Izdihar menatap Iaesha.

"Sekarang?"

Iaesha mengangguk,"Iya."

Izdihar memijat dahinya,"Pakaian kamu dirumah loh, jangan mengada-ada kamu."

Iaesha menatap jendela yang di sebelahnya,"Aku bakal nginep di rumah temen, nanti aku pinjam baju dia," Ucap Iaesha pelan.

"Kali ini Abang tidak mengizinkan kamu," Tolak Izdihar setelah berpikir kembali, ada beberapa hal yang membuatnya tidak mengizinkan.

Iaesha menatap Izdihar dengan tatapan sendu,"Bang aku-"

Izdihar menggelengkan kepalanya tegas,"Tidak ada negosiasi," Ucap Izdihar lalu mulai melajukan mobilnya.

Iaesha menggigit bibir bawahnya mendengarnya.

•✧ω✧•

Iaesha menunduk ketika Issam menatapnya penuh dengan tatapan kecewa.

"Kemana tadi?" Tanya Issam.

"Taman," Jawab Iaesha.

"Puas kamu? bikin papa malu?"

Iaesha diam tidak menjawab.

Issam menghela napasnya lalu mengontrol dirinya agar tidak hilang kendali disini, tanpa sepatah kata. Issam berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan Arlyn, Izdihar dan Iaesha.

A UNTUK I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang