Assalamualaikum!
aku kembali lagi.. aku lagi mood nulis jadi cepet dehh, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya. semakin banyak vote dan komen semakin cepat aku upnya!
Cerita ini benar-benar hasil pemikiran aku, aku tidak plagiat milik orang lain!
Kalau ada typo atau bahasa aku yang kurang baik dan lain-lain tolong tandai, tegur aku dengan bahasa yang baik yaa
udahlah males aku ngomong panjang lebar..
Selamat bacaa
"Kamu katanya suami saya, Namun. Saya tidak tau Ijab kabul itu. Jadi-" Iaesha kembali membuka percakapan."Apakah ada Videonya? kalau saya ingin melihat ijab kabul saat satu tahun yang lalu, boleh, Gus?"
senyum Arfathan semakin lebar,"Tentu saja, boleh," Jawabnya, tangan Arfathan merogoh kantung celananya mengambil handphonenya. Arfathan membuka aplikasi bernama 'Video' lalu mulai memutar salah satu video yang sangat bersejarah dihidupnya.
Arfathan memberikan handphonenya kepada Iaesha, Iaesha menerimanya lalu mulai melihat video itu. Terlihat Arfathan beserta keluarga, dan keluarganya kecuali dirinya berkumpul disuatu tempat yang bernuasa putih.
Tangan Iaesha berkeringat dengan jantung yang berdegup kencang ketika melihat dan terdengar Arfathan mengucapkan ijab Kabul dengan lancar.
"Sudah percaya?" Tanya Arfathan ketika melihat video tersebut sudah selesai diputar.
Iaesha tidak menjawab dirinya bimbang, pikirannya mengatakan tidak namun hatinya berkata iya. Namun, mau sebagaimana pun dirinya membuat alasan untuk tenang dirinya tetap seorang Istri, Istri dari seorang Arfathan Fakhrullah Alzhairhan.
Arfathan menatap teduh Iaesha,"Mungkin.. kamu masih ingin sendiri, tidak ingin dikekang oleh keadaan. Saya tidak masalah dengan itu," Ujarnya.
Iaesha ragu untuk menatap mata Arfathan, dengan sebuah keberanian dirinya memberanikan dirinya menatap mata Arfathan,"Saya ingin minta bantuan, Boleh, Gus?" Tanya Iaesha.
"Tentu, saya akan berusaha untuk membantumu. Bantuan apa?"
"B-bantu saya agar bisa mencintai, Gus."
Deg
Apakah Arfathan tidak salah dengar, atau dirinya sedang bermimpi?
"Maksud-mu?"
"Saya mungkin tidak bisa mencoba mencintai Gus sendiri dalam waktu singkat, jadi.. saya membutuhkan bantuan Gus agar saya bisa cinta sama Gus."
Arfathan berkali-kali mengucap syukur dalam hatinya, Itu artinya ada ruang agar dirinya ada dihati istrinya.
"Dengan senang hati, saya akan membantumu."
•✧ω✧•
Iaesha merebahkan tubuhnya di kasur, teringat percakapan singkat dengan Arfathan membuat jantung Iaesha tidak normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A UNTUK I
Fiksi Remaja[Hargai karya orang lain dengan memberi vote,dan jika suka dengan tulisannya follow] Seorang perempuan yang bernama Iaesha Valeryna Xavia, baru mengetahui suatu pernyataan yang membuat hidupnya detik itu juga berubah perjodohan Kata yang menurutnya...