AUI-Chapter Lima Belas

677 49 35
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum!

apa kabar? semoga selalu baik dan kalian selalu berada didalam lindungan Allah yaa!

Jangan lupa Vote and komennya, semakin banyak vote dan komen semakin cepet aku Up nya!!

Maaf kalau ada typo, dan kesalahan penulisan dan lain-lain. Tolong dikoreksi jika ada yaa

Selamat Baca semua!!

Arfathan bangun lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 03

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arfathan bangun lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 03.00, Arfathan berjalan menuju kamar mandi untuk wudhu lalu melaksanakan shalat Tahajud.

Arfathan memutuskan untuk tidak membangunkan Iaesha karena terlihat Iaesha yang terlihat sangat lelah, Arfathan tidak henti-hentinya mengucapkan syukur atas apa yang terjadi didalam hidupnya.

Iaesha terbangun ia mengedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya, Iaesha bisa melihat seorang laki-laki yang sedang duduk diatas sajadah membelakanginya.

Iaesha yang belum genap itu pun melontar pertanyaan.

"Siapa kamu?"

Arfathan yang mendengar pertanyaan dari suara yang begitu ia kenali membalikkan badannya hingga iris mata mereka saling bertemu.

"Saya?" Arfathan menunjukkan diri sendiri,"Saya Arfathan," Lanjutnya.

Iaesha mengeryitkan dahinya bingung,"Ngapain, Gus disini?"

Arfathan yang ditanya itu pun ikut bingung,"Saya sekarang suami kamu."

Iaesha yang mendengar itupun baru sadar apa yang kemarin terjadi,"Saya lupa," Ucap Iaesha.

Arfathan menggelengkan kepalanya.

"Sha," Panggil Arfathan.

"Apa, Gus?" Tanya Iaesha yang sedang merapihkan hijabnya karena ia tidur memakai hijab, karena dirinya belum siap memperlihatkan rambutnya kepada Arfathan.

"Kamu ada kelas nanti?"

"Ada, Gus."

"Setelah kamu selesai kelas kita ke pesantren, lalu menginap dirumah umi. Kamu mau?"

Iaesha menganguk,"Yaudah," Iaesha menyetujui, karena tidak ada salahnya juga.

"Siapkan baju kamu yang mau kamu bawa."

"Kita menginap dirumah umi berapa hari, Gus?" Tanya Iaesha.

"Kalau itu saya belum bisa memastikan."

"Yasudah kalau begitu, Gus. Saya ikut saja."

Arfathan tersenyum lega, setidaknya Iaesha tidak terlalu menutup dirinya seperti awal-awal.

•✧ω✧•

Iaesha berjalan beriringan dengan Metta.

"Suami lo kalau gue lihat-lihat lumayan tau, Sha," Ujar Metta.

A UNTUK I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang