[Hargai karya orang lain dengan memberi vote,dan jika suka dengan tulisannya follow]
Seorang perempuan yang bernama Iaesha Valeryna Xavia, baru mengetahui suatu pernyataan yang membuat hidupnya detik itu juga berubah
perjodohan
Kata yang menurutnya...
Issam mengetuk pintu kamar Anak perempuannya itu,"Iaesha, Buka pintu, nak!" Ucap Issam dengan sedikit suara dikeraskan agar Iaesha mendengar.
Ceklek
Pintu terbuka dan terlihat Iaesha yang sudah berganti pakaian,"Ada apa, pa?" Tanya Iaesha.
Issam tersenyum, menyerahkan Tote bag yang berasal dari Arfathan,"Untukmu."
"Buat aku? dari siapa, Pa?" Tanya Iaesha bingung.
Issam berdehem lalu mencoba berpikir kata apa yang cocok untuk menjawab pertanya anaknya itu.
"Seseorang."
"Tapi, aku tadi abis dikasih baju sama Umi Ira."
"Tidak apa-apa, terima saja."
Iaesha menghela napas, sangat aneh dengan jawaban Papa nya itu, namun tangannya menerima Tote bag itu,"Terima kasih, pa. Dan tolong ucapkan terima kasih juga buat yang ngasih ini."
Issam mengelus kepala Iaesha,"Ya sudah, istirahat ya?"
Iaesha menganguk,"Iya, papa juga jangan lupa istirahat ya."
Issam tertawa,"Baik, nak."
•✧ω✧•
Sudah seminggu Iaesha di solo, dan lima hari yang lalu Iaesha bertemu dengan Keluarga Gus Arfathan.
Ada satu kejanggalan, setelah lima hari itu banyak sekali sesuatu yang diberi seseorang yang tidak dia ketahui. Setiap ia bertanya kepada Papanya maka akan dijawab.
"Seseorang, belum saatnya kamu tau. Jika sudah saatnya kamu akan mengetahuinya."
Sangat aneh bukan?
seperti sekarang, kali ini dia mendapatkan sebuah jam tangan.
"Siapa sebenarnya yang memberi ini? orang ini tidak mengincar sesuatu dari gue, kan?" Tanyanya kepada diri sendiri.
Iaesha menggeleng,"Istighfar, Iaesha. nggak boleh berburuk sangka kepada orang lain."
Iaesha menunduk ketika melihat sebuah kertas jatuh dari kotak jam tangan itu, Iaesha pun berjongkok untuk mengambil kertas itu lalu mulai membaca isi dari kertas itu.