AUI-Chapter Delapan Belas

574 34 33
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum!

apa kabar? semoga selalu baik dan kalian selalu berada didalam lindungan Allah yaa!

aku up lagii nih

Jangan lupa Vote and komennya, semakin banyak vote dan komen semakin cepet aku Up nya!!

Maaf kalau ada typo, dan kesalahan penulisan dan lain-lain. Tolong dikoreksi jika ada yaa

Selamat Baca semua!!

"Saat seorang pria mengatakan: saya terima, dalam sebuah akad pernikahan, maka itu berarti ia mengatakan: bahwa saya menerima tanggung jawab untuk melayani, mencintai dan melindunginya."

Iaesha mengambil bahan-bahan makanan, sedangkan Arfathan mendorong troli belanja dengan tatapan yang terus mengarah kearah Iaesha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iaesha mengambil bahan-bahan makanan, sedangkan Arfathan mendorong troli belanja dengan tatapan yang terus mengarah kearah Iaesha.

"Ini sudah, itu juga sudah," Gumam Iaesha.

Arfathan tersenyum kecil mendengar gumaman Iaesha.

"Sudah?" Tanya Arfathan ketika melihat Iaesha terdiam setelah melihat bahan belanja.

Iaesha menatap Arfathan dengan senyuman kecil lalu menganguk,"Sudah, ayo bayar."

Iaesha berjalan diikuti Arfathan yang masih mendorong troli dibelakangnya.

"Makanan Favorit kamu apa, Irkan?" Tanya Iaesha.

"Udang saus tiram," Jawab Arfathan.

Iaesha memutar tubuhnya hingga ia berhadapan dengan Arfathan dengan kakinya masih berjalan (berjalan mundur),"Nanti kapan-kapan saya bikinin deh," Iaesha kembali memutar tubuhnya.

Arfathan tersenyum kecil dengan menganguk,"Boleh, Echa."

Iaesha tersenyum.

Ketika sudah berada di kasir, Iaesha mengambil bahan-bahan yang berada di troli untuk dibayar, dibantu oleh Arfathan.

Sesudah membayar, Arfathan membantu untuk membawa belanjaan.

"Tiga hari lagi pesantren akan mengadakan haul," Ucap Arfathan kepada Iaesha.

"Buat apa?"

"Acara satu tahun meninggalnya adik saya."

Iaesha membulatkan mulutnya hingga membentuk huruf 'O' namun dirinya dibuat terdiam, seperti ada sesuatu yang...

"Saya penasaran sama adik kamu, Spil inisialnya aja deh," Ucap Iaesha.

Menurutnya ada sesuatu yang membuatnya aneh, dan dirinya sangat penasaran.

"A juga, seperti saya," Jawab Arfathan yang membuat jantung Iaesha berdetak kencang.

"Sekarang ciri-ciri deh."

Arfathan mengangkat alisnya,"Katanya Inisialnya saja?" Tanya Arfathan dibalas cengiran Iaesha.

"Kira-kira tinggi hampir seperti saya, putih, hidungnya seperti saya juga, Mancung," Arfathan menyebutkan ciri-ciri almarhum adiknya.

A UNTUK I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang