10

1.1K 55 1
                                    

Bugh!

"Ah! Yui-san, apa yang kau lakukan?! Aku hanya bercanda."

Sekali lagi Yui memukul Karin dengan bantal sampai wanita itu beranjak dari kasur.

"Bercandaanmu tidak lucu dan kau mengejekku!"

"Padahal belum benar-benar sembuh, tapi bisa memukul sekuat ini." Keluh Karin memijat bahunya.

Bermuka masam, Karin memakai sweater rajut sebelum mengenakan mantel. Yui melihat wanita itu bingung.

"Mau pergi?"

"Membeli makan siang di luar."

"Aku pikir kau akan memasak."

"Aku lelah memasak gara-gara mengurusmu semalaman."

"Hei, aku boleh--"

"Penginapan, bahan makanan, solar mobil Seki ... Kau harus membayar setengahnya padaku."

Yui tercengang. Dasar perhitungan! Tapi memang seharusnya ia membayar setengahnya. Ia ke sini kan bukan ingin liburan secara gratis.

"Belikan aku makan siang juga. Pakai uangku saja." Kata Yui, menyembunyikan rasa tersinggungnya. "Semua biayanya nanti akan kukirim melalui rekeningmu."

"Mana uangnya?"

Yui beranjak dari kasur, mengambil dompetnya di dalam tas hiking nya. Ia pun mengeluarkan uang 10 ribu yen dan memberikannya pada Karin.

"Segini cukup kan?"

Tanpa memyahut Karin mengambilnya, lalu ia keluar dari kamar.

Yui mendengus. Tak habis pikir dengan tingkah wanita itu. Kembali berbaring di kasurnya setelah mengenakan pakaian lebih tebal ia mengingat-ingat obrolannya bersama Karin tadi.

Apa rasanya mendua?

Sadar kalau yang dipikirkannya salah, Yui segera menepis pikiran itu. Ia pun menarik selimutnya dan kembali tertidur.

.

Mencium aroma terbakar, Yui terbangun dari tidurnya. Ia mengangkat punggung dan melihat Karin sedang berjongkok di depan perapian yang menyala.

Perapian?

Yui yang seketika semangat segera beranjak dari kasur dan ikut berjongkok di samping Karin. Ia menjulurkan kedua telapak tangannya di dekat api. Ia memejamkan mata sembari merasakan kenikmatan berada di sana.

 Ia memejamkan mata sembari merasakan kenikmatan berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangatnya...

"Kau suka perapian ya?" Tanya Karin di sampingnya.

Yui mengangguk tanpa ragu.

"Aku pernah bercita-cita memiliki rumah dengan perapian. Tapi sampai sekarang tidak kesampaian."

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang