Awalnya Yui merasa ragu menerima tawaran Hikari untuk menjadi penata rambut modelnya. Tetapi saat para karyawannya tampak bersemangat saat ia mengumumkan permintaan itu Yui merasa berasalah bila ia menolak. Hikari sendiri ternyata cukup dikenal para karyawannya sebagai perancang busana ternama yang berteman dengan para seleberiti.
Akhirnya Yui pun menerima tawaran itu.
Ia sebenarnya bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa Hikari tiba-tiba datang ke salonnya, padahal tidak pernah sama sekali mampir ke sana? Lagipula rasanya tidak mungkin salonnya seterkenal itu hingga dibicarakan orang-orang terkenal meski presenter bernama Sugai Yuuka cukup sering datang ke salonnya.
Apa mungkin Hikari tahu tentang hubungan Yui bersama Karin?
Yui merasa takut ... Tapi untuk apa dia takut? Kan ia dan Karin sudah tidak berhubungan lagi.
Lagipula kalau dia menolak tawaran Hikari, nama salonnya akan jelek dimata para seleberiti. Hikari termasuk publik figur dengan banyak pengikutnya dan bisa saja menjelek-jelekkan salonnya di akun media sosialnya sampai ia tidak punya pelanggan lagi.
Terus ... ia juga tak tahu harus menolaknya karena alasan apa ...
Hari itu pun datang, di mana pemotretan busana baru rancangan Hikari diadakan. Hikari menyewa sebuah studio luas sekitar Shibuya. Saat Yui bersama satu karyawannya masuk ke sana, Hikari menyambutnya dengan senyuman hangat. Di belakang wanita itu tim fotografer sudah sibuk menyusun set dan peralatan mereka. Pandangan Yui dengan cepat menangkap sosok tak asing di sana. Wajah menyamping milik Karin pun terlihat. Ia sedang mengecek sesuatu pada kameranya. Mungkin sadar dipandang, Karin ikut menoleh dan mereka saling pandang. Tetapi Yui buru-buru mengalihkan pandangan tepat pada Hikari.
Jantungnya berpacu cepat seakan mau melompat dari tempatnya. Ujung jemarinya terasa sejuk.
Tapi ia harus tenang ... Kalau tiba-tiba gugup dan panik seperti ini, Hikari bisa mencurigainya.
Sebelum datang kemari Yui tak pernah berpikir bahwa Karin akan menjadi fotografer untuk modelnya Hikari. Bodoh! Seharusnya ia memikirkan itu. Tentu saja Hikari akan menggunakan jasa tunangannya.
Yui diantar Hikari ke dalam ruang rias. Sang model yang merupakan keturunan orang London dan sang model satunya dengan wajah oriental sedang dirias. Setelah dirias, barulah Yui menata rambut model wanita tersebut.
Tidak hanya bekerja di ruang rias, Yui juga harus stand by selama sesi pemotretan di ruang studio agar dapat merapikan kembali rambut model-model itu. Pandangannya terpaksa melihat Karin yang memotret model-model tersebut. Saat bekerja wanita itu tampak serius dan sangat profesional.
"Menurutmu dia bagaimana?"
Yui sempat kaget mendengar suara seseorang masuk ke pendengarannya. Ia menoleh dan ternyata Hikari entah sejak kapan telah berdiri di sampingnya. Yui lagi-lagi merasa gugup karena Hikari seakan tahu siapa yang sedang diperhatikan Yui meski Hikari terlihat sedang bercanda.
"Wanita itu ..." Hikari menunjuk dengan pandangannya. Tepat pada punggung Karin. "Bukankah dia terlalu menggoda saking manisnya?"
"Eh? Em ..." Yui kebingungan menanggapinya.
Hikari tertawa. "Watanabe-san, kenapa? Tergoda juga ya?" Canda Hikari. "Tapi yah ... Semua orang, baik perempuan maupun laki-laki, pasti akan tergoda dengannya. Apalagi dia tahu caranya mengambil hati orang lain dengan sikap dan mulut manisnya."
Yui tidak tahu ingin mengatakan apa lagi.
"Sepertinya aku membuatmu terkejut saking tahunya tentang wanita itu. Kau pasti tak tahu kan soal hubungan kami?" Ucap Hikari yang tersenyum. "Kami sudah bertunangan dan akan menikah awal April nanti ... Huh, seharusnya kami sudah menikah awal Maret, tapi karena kesibukanku ini terpaksa harus diundur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold
FanfictionBerniat menenangkan diri dari masalah rumah tangganya dengan berlibur ke pelosok Hokkaido, Yui harus satu kamar penginapan dengan seorang wanita dingin dan menyebalkan bernama Karin. Walau begitu sosok Karin mampu mengalihkan masalahnya. Warning :...