"Kal, bangunin anak-anak yang lain, udah hampir mateng, kan, lauknya," kata Arga pada Haikal yang tengah menghangatkan lauk.
"Oke," kata Haikal tapi anak itu tak bergerak dari tempatnya.
"Kalo oke, sana, biar gue tungguin lauknya gapapa."
"Kesana kemana? Bangunin dari sini aja," jawab Haikal dengan santai. Menit berikutnya ia langsung bernyanyi begitu keras, sampai sampai Arga yang berdiri di samping kirinya praktis mengangkat bahu kanannya untuk menutupi telinganya.
"GIDARYEOSSEO EOSSEO WAAAAA
EODIDEUN WE'RE COMING TOGETHER
AMU GEOKJEONG HAJI MAAAAA
JAL DOEL GEOYA HELLO FUTURE,""NEOREUL MANNA GACHI DEO BINNA-"
"yeah, yeah, yeah, yeah," sambung Reihan yang keluar masih dengan gerakan mengucek mata.
"AREUMDAUN SIGANMAN SASCHA-"
"yeah, yeah, yeah, yeah, yeah." Ganti Cakra yang menyahuti, tapi berbeda dengan Reihan yang langsung membantu di dapur, anak itu langsung goleran di sofa dan memejam lagi.
Haikal sempat menoleh ke ruang tengah, ia sedang memeriksa apakah semua orang sudah bangun atau belum.
"Siapa yang belum absen?" tanya Haikal.
"Jendral sama Aji belum bangun," lapor Cakra, suaranya hampir tak terdengar sebab tertelan bantal.
"Oke, kayaknya mereka berdua minta gue bangunin pake paket premium." Haikal menepuk tangan dan meminta Arga mengambil alih pekerjaannya.
Bersamaan dengan Reihan yang mulai menata lauk di atas meja ruang tengah, Haikal masuk ke kamar Jendral.
"Bismillah aja si Jendral ama Aji gak mendarat di THT hari ini," gumam Arga yang sibuk memeriksa masakan Haikal, tak lama suara Haikal terdengar memekakkan telinga bahkan terdengar nyaring dari dapur.
"RIP telinga Jendral," celetuk Cakra yang sempat tertarik mengangkat kepalanya sepersekian detik.
"SAHUR! SAHUR! SAHUR!" seru Haikal tepat di samping telinga Jendral.
"Anjg!" Korbannya langsung terjingkat, Jendral bisa langsung merasakan jantungnya berdebar lebih kencang dalam sekejap mata.
"SAHUR SIA! MOLOR TERUS!" imbuh Haikal masih belum puas.
"Kampret lu! Gue kira ada kebakaran, bangsat!" protes Jendral tak segan memukul Haikal.
"Ya hampura atuh, gih tangi! Sahur anying, lu puasa kagak? Kalo kagak ya dosa tanggung sendiri, kalo iya, ayok sahur, yang lain udah pada bangun, lu doang yang belom," ujar Haikal yang wajahnya sudah tak terkontrol lagi julidnya.
"Perasaan gue pengen nampol muka lo meningkat 200%, Kal," celetuk Jendral.
Haikal cengenges-cengenges.
"Sorry aja, tapi gue kabur duluan, wlee~" ejek Haikal lantas ganti masuk ke kamar Aji saat Jendral bergerak ingin menangkap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓
Novela Juvenil[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️ SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE # BELUM DIREVISI # MEME BERTEBARAN # tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT. # Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...