"Uang sekarang cepet luntur gak sih guys? Coba deh bu sri mulyani lebih pertimbangkan lagi kualitas mata uang Indonesia, soalnya uang gue siang masih merah tapi pas malem tiba tiba berubah jadi abu abu aja," celetuk Jendral yang sibuk memeriksa isi dompetnya.
Reihan yang keluar dari kamar menyeret kopernya langsung terkekeh mendengar celetukannya. "Makanya kalo kemana mana gak usah bawa uang, gue jamin uang lo gak akan berubah warna."
"Terus kalo gue pengen beli apa apa, gue bayar pake apa?"
"KTP," jawab Reihan sekenanya lanjut tertawa kecil begitu juga Jendral yang ikut terkekeh.
Bersamaan dengan ia mengantongi dompetnya, netranya celingukan. "Ini nunggu apa lagi sih? Berangkat sekarang aja kalo udah siap semua."
"Si aa bandung lagi sibuk mandi parfum di kamar,"sahut Arga yang keluar dari kamar.
"Muka lo kenapa na? Abis mandi bukannya seger malah kek orang mabuk begitu," kata Reihan melihat Arga sedikit sempoyongan keluar dari kamar.
"Kliyengan gue, bau parfumnya Haikal bikin pusing."
"Bo'ong, parfumnya haikal tuh seger baunya," sanggah Jendral.
"Parfum yang biasanya dipake emang seger, bahkan dia gak pake parfum aja menurut gue udah wangi, tapi kemaren pas pulang dari bandung kan dia coba coba beli parfum baru, sumpah bikin mual baunya," Arga tiba tiba masuk kembali melongok ke kamar.
"Kal ganti jaket! Jangan pake yang itu atau lo mending di asrama aja gak usah ikut ke bandara.""Kenapa~ udah wangi gini," protes Haikal yang bisa terdengar dari luar.
"Kuburan baru aja kalah wangi kal sama lo! Ganti aja mending daripada ntar malem lo alamat tidur diluar," sahut Jendral.
"Ya udah iya gue ganti," pungkas Haikal, tak lama ia keluar dengan balutan outer berwarna putih dan wajah yang kusut.
"Senyum dulu kalo kayak gitu gamau gue ngajak lo," tegur Reihan.
Haikal langsung memasang wajah jenaka dengan senyum dibuat buat.
"Yang natural!" Seru Reihan.
"Senyum gak bisa dipaksa!" Balas Haikal.
"Ayo berangkat, mana yang perlu dibawa? Oh udah dibawain jendral, ya udah, terus Cakra sama aji mana? Udah duluan ke parkiran? Ya udah, ayo kalo gitu, jangan lupa di kunci asramanya," kata Haikal runtut kemudian ia melenggang pergi tanpa menghiraukan reaksi dari yang lain."Ngambek deh tuh anak beruang," celetuk Jendral.
"Halah paling 15 menit doang," tukas Arga menyusul keluar asrama diekori Reihan dan jendral dibelakangnya menyeret koper milih Reihan.
🌱🌱🌱
Tak sesuai dengan prediksi Kanarga, nyatanya Haikal kali ini konsisten dengan tingkah ngambeknya.
"Kal! Lo kenapa sih daritadi diem doang gak biasanya, laper lo?" Cakra gemas sendiri sebab sejak mereka masih berada di dalam mobil, haikal tak mengeluarkan suara sedikitpun dan lebih fokus pada ponselnya.
"Baterainya abis kali," sahut Aji.
"Lo diem deh mending," kata Cakra pada Aji, Detik berikutnya ia kembali fokus pada Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓
Novela Juvenil[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️ SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE # BELUM DIREVISI # MEME BERTEBARAN # tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT. # Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...