21 🌱 Setan Naik Bemo (0205)

42.9K 3.8K 495
                                    

Dua hari kemudian, di hari Cakra tiba kembali di asrama dan Haikal yang kondisinya sudah mulai kembali normal.

"Kalian pada tidur?" Tanya Cakra yang keluar dari kamarnya dan langsung pergi ke dapur untuk mengisi kembali gelasnya.

Haikal tak menjawab.

"ASTAGFIRULLAH!" Pekik Cakra yang sontak membuat Haikal dan Aji terjingkat dan bangun. Anak itu bergeliat kemudian melihat ke arah dapur.

"Ya allah cakra~ ada apaan sih? Kenapa harus teriak?" Tanya Haikal. Sementara Aji, ia hanya sempat menyipit lalu berganti posisi tidur.

"Ini ulah siapa?" Tanya Cakra.

"Apa? Ulah apasih?" Balas Haikal.

"Ini dispenser air minum kenapa isinya coca cola anjir? Air putihnya mana? Siapa sih yang jahil ini?" Terang Cakra.

"Ahh, itu karena kemaren pas lebaran warung pada tutup, mager banget cari air galon harus macet macetan, kebetulan pas pulang anterin lo ke bandara kemaren jendral beli coca cola jadi ya udah diisiin disitu." Beber Haikal menjawab pertanyaan Cakra.

"Tapi- ahhh, beli galon dulu," kata Cakra.

"Siapa yang mau pergi?" Beo Haikal.

"Minta aji aja, anaknya rebahan doang kan? AJI!"

"Heeeh, Aji tidur! Sini, biar gue aja yang beli," Ujar Haikal.

"Gak jadi. Gue aja, lo baru sembuh, kalo tiba-tiba sakit lagi dan gara gara gue, bisa bisa di jadiin dendeng ragi gue nanti sama Reihan, gue beli galon dulu di warung depan, assalamu'alaikum." Cakra kemudian melenggang pergi usai meletakkan gelasnya di meja makan.

Haikal masih hening mengikuti gerakan anak itu sampai ia tak terlihat lagi. "Wa'alaikumsalam. Ada aja yang bikin rame, heran gue," gumam Haikal.

🌱🌱🌱

Situasi di kamar Cakra, Marka dan jendral malam terakhir libur lebaran.

"Bang Marka ama ekal beli martabak di Surabaya apa gimana sih? Lama banget," celetuk Aji tanpa beralih dari ponsel genggamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang Marka ama ekal beli martabak di Surabaya apa gimana sih? Lama banget," celetuk Aji tanpa beralih dari ponsel genggamnya.

"Udah nyuruh, ngedumel lagi, halal banget lo buat direndang ji," cibir Arga.

"Bener tuh, kalo mereka gak sayang ama elu gak akan tuh dibeliin," timpal Reihan.

"Itu kalo ampe Haikal drop lagi gara gara lu, siap siap aja adu jotos lu ama gue ji," Sahut Jendral terdengar serius.

Wajah Aji jelas terlihat panik. "Gue tadi kan cuma nyeletuk, bukan nyuruh, gue cuma bilang ujan ujan gini kayaknya enak makan martabak gitu kan? Bukan tolong beliin martabak," kata Aji membela diri.

"Lo bener tapi gue tiba-tiba pengen nampol lo, boleh gak ji?" Reihan menyahuti dengan datarnya.

"Tapi pipi gue udah bengkak gara gara makan mie mulu," jawab Aji.

ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang