Seperti biasa, sepulang tarawih semua orang akan mencari tempat nyaman mereka masing-masing, kebanyakan dari mereka memilih untuk bersantai di dalam kamar sambil menonton film atau bahkan memilih untuk langsung tidur. Tapi berbeda halnya dengan Jendral dan aji yang masih sibuk dengan ponsel mereka masing-masing di ruang tengah.
"Lo beneran diusir dari kamar sama si Reihan?" Tanya Jendral tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.
Aji berdeham bersamaan dengan dirinya bangkit dari sofa, ia hendak pergi ke dapur untuk mendapatkan segelas air.
"Mata lo merah gitu, kurang tidur ya?" Tanya Aji.
"Enggak tuh," jawab jendral. Aji hanya sempat menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung, tapi tak lama ia bersuara lagi.
"Bisa gak sih berenti mangap mangap gitu?"
"Lo ngomong apa sih? Gue daritadi mingkem nyet," ujar jendral..
Aji akhirnya berbalik dan bertanya pada Jendral. "Lo ngomong sama siapa sih jen?"
"Ya gue ngomong sama e-" jendral menoleh. "-lu ngajak ngobrol siapa?"
Tanpa beban dan wajah polos andalannya, aji menunjuk ikan di dalam aquarium.
"Owalah jancuk!" Rutuk Jendral kesal sendiri.
"Eh, kok lo ngamuk sih?"
"Ya lo ngapain anying ngobrol sama ikan? Gak bisa apa sehari aja sehat, normal gitu? Kemaren kata cakra lo juga ngobrol sama oven, bener bener diluar nalar manusia."
"Suka suka gue mau ngobrol sama siapa," balas aji dibarengi dengan gerakan menuang air ke dalam gelasnya.
Tanpa berniat menoleh lagi pada aji, Jendral menjawab. "Oven itu beda cerita, itu benda mati anjg! kalo ikan mungkin ada kemungkinan mereka bakal jawab."
"Lo bisa denger mereka ngomong jen?" Tanya Aji, jika dilihat lebih teliti, wajahnya terlihat begitu serius.
Jendral mendengus. Ia memilih diam.
"Jen?"
"Bodo! Gue main game, jangan diganggu," sewot Jendral.
"Dih, sewot. Gue ke kamar bang marka dulu deh, gak asik nongkrong sama lo."
"Whot eper."
Ruang tengah sempat tenang untuk sesaat setelah aji masuk ke dalam kamar Marka dan berganti Cakra yang keluar dan lagi lagi area dapur yang menjadi tujuannya.
"Mau mie instan gak?"
Jendral tak menyahuti, ia sempat membuka mulut tapi ia berakhir mengurungkan niatnya untuk menjawab.
"Ngab?"
"...."
"Bang?"
"...."
"Heh!"
"...."
"Jawab gue samoyed!"
"Tadi ikan sekarang anjing, kalo tiba tiba ada yang ngobrol sama nyamuk, gue gak akan kaget lagi," gumam Jendral.
"Jen!"
"Apa?"
"Ditanyain juga," ujar Cakra.
"Gue pikir lo ngobrol sama anjing tetangga."
"Maksudnya?" Beo Cakra.
"Gitu deh."
"Ya udah, gue mau masak mie instan, lo mau gak?" Tanya Cakra menawari.
"Huh?"
"Mie."
"Apa?"
"Mie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓
Roman pour Adolescents[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️ SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE # BELUM DIREVISI # MEME BERTEBARAN # tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT. # Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...