[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️
SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE
# BELUM DIREVISI
# MEME BERTEBARAN
# tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT.
# Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue iri banget setiap liat Klandestin Gang full formasi kayak gitu," celetuk salah seorang mahasiswa di kantin. Tak jauh dari mejanya, memang ada Anggota Klandestin Gang yang sedang berkumpul. Mereka terlihat asik bercengkrama, bercanda dan anehnya geng itu terlihat sangat hidup dimanapun mereka berada.
"Iri karena apa? Pengen gabung tapi gak bisa?"
"Siapa sih yang gak pengen gabung di circle sesempurna itu? Mereka punya Marka si pengayom sebagai Leadernya, Mereka punya Reihan yang selalu jagain membernya dengan caranya yang beda, Ada Jendral si kapten yang senyumannya selalu bikin tenang meskipun dia di cap sebagai buaya di kampus, terus juga, mereka punya jantungnya circle, ngerti gak?"
"Hmm?"
"Moodmakernya, Haikal, si pengendali suasana dimanapun dia berada, ada Arga yang keliatan anaknya cuek tapi sifat itu seolah ilang dan berubah jadi si paling peduli kalo lagi sama membernya, ada si Cakra yang selalu keliatan paling sering jadi penyuara di circle mereka dan terakhir ada dia, si Aji, manusia random yang menurut gue gak semua circle punya orang kayak dia, dia jadiin polos sebagai pesona alami dia, intinya lo cari apapun ada di geng itu, iri gak sih?"
yang diajak bicara tersenyum tipis menyorot Klandestin Gang. Ia mengangguk. "Iya."
"Bener, pasti sakit banget itu, gue pernah ngerasain juga," timpal Cakra lanjut menyedot minumannya.
"Terus gue kan nyoba buat makan pake sisi yang lain, dan abis itu malah semuanya jadi sakit, nih gue abis makan snack kentang langsung berasa sakit semua," lanjut Haikal.
Member kompak menatap Haikal dengan khawatir.
"Eh, nggak separah itu, jangan keliatan khawatir berlebih begitu tolong," celetuk Haikal begitu menyadarinya.
"Jangan makan yang keras dulu kal kalo gitu, ntar balik ngampus beli bubur ayam aja gimana? Pada setuju nggak?" kata Reihan. Semua anggota-minus Haikal mengangguk dengan cepat.
"Lo doyan bubur ayam kan?" tanya Reihan pada Haikal. Yang ditanya mengangguk.
"Oke, kalo gitu udah diputusin, selesai kelas tunggu member di deket Ta'Floris, di lapangan sebelahnya, soalnya tadi kalian bertiga kan bawa mobil sendiri sendiri," kata Jendral.
