[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️
SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE
# BELUM DIREVISI
# MEME BERTEBARAN
# tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT.
# Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...
"Kal, Na! Disini!" Seru Reihan melambai dari meja mereka.
Saat arga dan haikal tiba, yang lainnya dibuat bingung.
"Aji mana?" Tanya Marka.
"Aji? Ya gatau gue, dari tadi siang gue sama nana," jawab haikal duduk di samping Reihan sementara arga duduk di samping jendral.
"Eh, aji di asrama tau! Kalian tinggal anaknya?" Celetuk Cakra.
"Gue tau aji di asrama, gue udah coba bangunin pas haikal lagi mandi, tapi dia gak bangun malah makin nyenyak tidurnya."
"Kok gak bilang gue?" Tanya Haikal.
"Ya gue kira lo udah tau."
"Terus ini gimana si aji?" Tanya marka.
"Alah ntar juga nelfon kalo bangun," kata Haikal tak mau ambil pusing.
"Gue tau lo sebenernya juga mikir, masa iya kita bukber makanan jepang disini, aji makan mie instan di asrama?" Ujar Reihan.
"Ya mau gimana? Tuh anak kalo tidur kebiasaan hpnya di nonaktifin jadi mau di telfon juga percuma, yakin sama gue, ntar kalo dia bangun, dia pasti nelfon."
"Kalo pas waktunya buka dia belum bangun gimana?" Tanya marka yang terlihat jelas khawatir. "Gue jemput aja kah anaknya? Gue gak tenang sumpah kalo gini tuh, berasa anaktiriin aji gue," lanjutnya.
"Gak usah, anaknya masih tidur nyenyak, lo terlalu khawatir," kata Haikal, memang hati nuraninya kadang tertinggal di laci meja belajarnya.
Sementara keadaan aji yang sebenarnya di asrama. Anak itu beberapa kali memeriksa setiap ruangan di asrama sembari memanggil semua nama anggotanya sampai ia kini memilih berhenti dan berdiam diri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pada kemana semua," rengeknya.
"Masa di culik alien?" Pikirnya cukup serius. "Tapi kok gue enggak? Emang gue beda sama mereka?"
"Enggak enggak, kayaknya bukan kalo di culik alien, buat apa coba nyulik manusia modelan mereka? Yang ada kena mental yang nyulik, terus pada kemanaa," rasanya aji ingin menangis saat itu juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
