Minggu siang, tepatnya pukul 11, asrama lantai 7 masih sunyi. Selesai sholat subuh, semua orang memutuskan untuk kembali berpelukan dengan kasur mereka dan tanpa sadar mereka tidur sampai matahari hampir di atas kepala, kecuali Arga.
Si paling rajin bangun pagi, Reihan pernah bilang kalau kepribadian arga itu sebenarnya paling baik diantara 7 penghuni asrama tapi sayangnya kepribadian itu tertutup mager yang selevel dewa neptunus.Ceklek!
Arga muncul dari kamarnya sudah dalam keadaan segar, rambutnya sudah tertata rapi meski ia tak ada jadwal pergi keluar, pakaiannyapun sederhana, hanya celana training berwarna hitam dan kaos oblong berwarna putih (haikal : iya sederhana, tapi gelang yang nangkring di pergelangan tangannya itu bisa buat gue beli rumah, nana emang sederhana anaknya, sederet hartanya ada dimana-mana pan maksudnya?), anak itu dalam keheningan berjalan ke dapur. Ia sempat melirik ke ruang tengah dan ia bisa melihat senyenyak apa aji tidur disalah satu sofa disana.
Di dapur arga langsung mengenakan sarung tangan karet untuk mencuci piring dan gelas yang digunakan saat sahur sebelumnya, tapi jangan kagum dulu, arga melakukan itu hanya karena dia kalah main batu kertas gunting saat penentuan siapa yang akan mencuci piring tadi saat sahur.
Mendengar suara piring dan gelas yang saling bergesekan, membuat tidur aji terusik, ia sedikit mengangkat kepalanya melirik ke dapur.
"Na?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓
Fiksi Remaja[SUDAH TERBIT + CHAPTER MASIH LENGKAP] ⚠️BUKAN BXB⚠️ SERI PERTAMA KLANDESTIN UNIVERSE # BELUM DIREVISI # MEME BERTEBARAN # tolong banget inimah, ceritanya masih awut-awutan, TIDAK PANTAS UNTUK DI PLAGIAT. # Budayakan BACA CHAPTER SAMPAI AKHIR biar n...