32 🌱 Jadi Ke Bandung (1706)

33.6K 3.3K 238
                                    

Sejak pagi, tak ada anggota yang benar-benar sibuk di asrama.

Seperti contohnya saja Aji yang hanya bolak-balik dari dapur dan ruang tengah seperti orang kebingungan.

Jendral yang sibuk bermain ponsel di ruang tengah dalam keheningan dan dengan keadaan telanjang dada sepulang bersepeda.

Cakra dan Marka yang masih terlelap di kamarnya sebab semalam keduanya begadang menonton film, dan Haikal yang akhirnya bisa kembali ke kamarnya setelah tragedi di usir Arga 3 hari yang lalu, ia sibuk bermain iPad miliknya di tempat tidur Arga,

Sementara Arga sendiri memilih rebahan santai di kamar Reihan sembari mendengarkan live Instagram anak itu yang sudah menyala sejak 18 menit yang lalu.

Pintu kamar Reihan sengaja dibiarkan terbuka mengingat Aji yang suka keluar masuk tanpa alasan, tapi sialnya pagi itu bukan Aji yang muncul melainkan Haikal, yang mustahil tanpa rencana jahil di otaknya.

Reihan melirik Haikal dengan tatapan curiga.

"Ambil ini," kata Haikal.

"Apa?" Beo Reihan.

"Ambil, mungkin aja lo aus," jawab Haikal masih menyodorkan minuman soda pada Reihan dari ambang pintu. Arga yang goleran di ranjang Aji terlihat tak tertarik, ia lebih fokus pada laptop milik Reihan yang memutar sebuah drama aksi.

"Gue lagi live, mau ikutan?" Tanya Reihan pada Haikal sembari menerima minuman itu.

"Gak, gue masih muka bantal."

"Okey."

Haikal lantas kembali ke kamarnya sendiri.

"Karena lagi di depan kamera makanya haikal peduli sama gue," celetuk Reihan. Tangannya bergerak membuka tutup botol minuman itu dan sialnya lagi, minuman itu langsung tumpah.

"JANCUK! Asu~ asu~" rutuknya secara spontan.

"Apa? apa?" Tanya Arga yang hanya menggerakkan kepalanya menoleh pada Reihan.

"Haikal bener bener-HAIKAL!" Pekik Reihan.
"Sodanya pasti udah dikocok dulu sama dia, aish," lanjutnya.

Dengan kekehan kecil, Arga mengambil tisu di atas nakas dan diberikan pada Reihan.
"Lagian modelan Haikal dipercaya."

"Wah serius deh," reihan tak berhenti bergumam sembari mengelap meja yang ketumpahan soda.

"Haikal serius, haikal tunggu aja nanti, Tunggu aja!"
"Gue bakal dateng ke kamar lo!" Seru Reihan.

"Jangan! jangan! jangan!" teriak Haikal dengan cepat, haikal akhirnya kembali muncul di ambang pintu kamar Reihan.

"Kenapa sih?" Tanyanya dengan wajah full senyum.

"Airnya tumpah," kata Reihan.

"Lo harusnya lebih hati hati pas buka," kata Haikal.

"Jadi ini salah gue?" Beo Reihan.

"Iya lah."

Reihan langsung menghela nafas.

"Gue udah minta maaf ya, jangan dendam lo ama gue," ujar Haikal.

"Kapan lo minta maafnya?"

"Tadi, lo aja yang gak denger, selamat bersih bersih, babay, hehehe." Haikal langsung melesat pergi.

"Astagfirullahaladzim, Tuhan tabahin ati gue punya temen ponakan setan," ucap Reihan masih lanjut mengelap meja. Di belakangnya Arga diam diam tertawa tanpa suara.

Di luar tawa Haikal berhasil menarik sudut bibir Jendral dan Aji.

"Lo apain si Reihan ampe teriak teriak begitu?" Celetuk Jendral.

ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang