7

2.3K 357 16
                                    

Aku kadang mikir "ini ceritanya cringe apa enggak ya??"
Kadang juga malu kalau bacain ulang cerita sendiri.

__________________________


"Mama bikin Yujin malu ya, pingsan di sekolah Yujin di depan Orangtua temen-temennya Yujin????"

Entah sudah berapa kali Bina menanyai Yujin yang sedari tadi hanya duduk diam sambil memunggungi bangsal tempat Bina berbaring. Yujin diam tidak berkutik seolah-olah tidak ada yang mengajaknya bicara. Sudah sekitar satu setengah jam Bina terbangun, dan Yujin duduk seperti itu sejak ia datang 20 menit yang lalu.

"Mama kenapa sih!? Kalau sakit tuh gak usah dateng istirahat aja di rumah!" Yujin akhirnya membuka suara

"Tapi kalau Mama gak dateng-"

"Tahu gitu tadi Yujin gak suruh Wali Kelas nelpon Mama." Potong Yujin cepat yang akhirnya berbalik menghadap Bina. Bodohnya lagi Bina masih yakin kalau Yujin tampak marah padanya karena merasa telah dipermalukan.

Belum sempat keduanya ingin berbicara lagi, suara ketukan pintu lebih dulu menginterupsi. Seorang dokter masuk, bersama dengan sebuah catatan di tangannya.

"Permisi Ibu." Sapa dokter tersebut tepat setelah menutup pintu.

"Ada yang mau saya bicarakan, adeknya boleh nunggu diluar sebentar???" Yujin baru tersadar setelah sepersekian detik kalau pertanyaan tersebut ditujukan kepadanya.

Yujin keluar dari ruangan, menyisakan Bina dan dokter di sana dengan keheningan. Hanya terdengar suara kertas yang dibolak-balik oleh dokter dan Bina pun sudah berganti posisi menjadi duduk di tepian bangsal.

"Ibu sebelumnya ada keluhan sakit???."

Bina menggeleng pelan, "Gak ada dok, kecuali emang agak lemes sama sering tiba-tiba mual."

Keduanya kembali terdiam.

"Bina, kamu gak ingatkah sama saya??" Bina bingung karena dokter tersebut tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. Ia menelisik dokter tersebut. Memang benar wajahnya sedari tadi tidak asing bagi Bina tapi Bina tidak ingat sama sekali siapa dan mengapa wajahnya sedikit familiar.

"Jongwoo, inget gak??? Temennya Jiwoong." Katanya karena merasa Bina tidak dapat mengingat.

"Oooh iya... Maaf baru inget."

"Wajar sih lupa, karna kayaknya kita baru 3 kali ketemu termasuk ini."

Dan untuk selanjutnya Si dokter akan kita panggil Jongwoo saja.

Sekali lagi Jongwoo melihat catatan yang ia bawa sebelum berujar, "Jiwoong tahu kamu ikut program hamil dengan kondisi kayak gini??? Gak mungkin kan?? kamu ikut program sendiri tanpa dia tahu??"

Bina tidak menjawab. Ia mengalihkan pandangan, menatap kemana saja asal jangan pada Jongwoo. Ia yakin akan mendengar perkataan yang sama seperti yang sudah-sudah.

Tak kunjung mendapat jawaban dari Bina, Jongwoo akhirnya berpamitan untuk meninggalkan ruangan. Di luar ia bertemu dengan Yujin yang sedang berbicara dengan Jiwoong. Ia berjalan mendekati keduanya, namun Yujin menyambutnya dengan tatapan tidak suka.

"Ngapain sih tadi Om kayak orang baru pertama kali ketemu aja." ketus Yujin yang lalu pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Jongwoo. Baik Jongwoo maupun Jiwoong terkekeh melihat perilaku Yujin barusan sebelum Jongwoo berdehem membuat perhatian Jiwoong teralihkan sepenuhnya kepada Jongwoo.

"Udah gede aja tuh bocah. Gak usah nambah lagi ya Woong, satu aja biar nanti pas bagi-bagi warisan gak ada yang ribut." Jongwoo penepuk pundak Jiwoong pelan setelah berbicara dan pergi dari sana begitu saja.

___________________

"Yujin mau punya adek???" Yujin langsung memberi pertanyaan kepada Mamanya begitu ia menutup ruang rawat Bina.

"Kenapa tiba-tiba nanya begitu??"

Bina bingung. Pasalnya tidak mungkin Yujin tahu tentang program itu dari Jongwoo. Sangat tidak mungkin bukan???

"Gak ada sih, tiba-tiba kepikiran aja. Emangnya bener ya???"

Bina tersenyum sekilas sebelum menjawab, "Gak tau. Nanti Mama coba ngomong sama Papa." dan tepat setelah berkata demikian, pintu ruangan kembali terbuka dan menampilkan Jiwoong yang muncul di balik pintu.

Bina menepuk pundak Yujin pelan lalu menempelkan jari telunjuknya di depan bibir pertanda Yujin harus bungkam kepada Jiwoong soal pembicaraan tadi.

Sudah saatnya jarak antara Bina dan Jiwoong dibuang.




















(hmmmm 101 kali) Apa gak ada yang mau ninggalin komen🫂🫂🫂🫂






(hmmmm 101 kali) Apa gak ada yang mau ninggalin komen🫂🫂🫂🫂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cek profil


50 votes for unlock chapter 8
©Jiwoongitis

Yujin's Mom [SELESAI] | Kim Jiwoong, Han YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang