Yujin mencoba memanggil orang di seberang namun tidak ada jawaban. Panggilan telepon ternyata sudah terputus. Ia berdiri di depan toko yang sudah tutup. Hari sudah mulai gelap dan jalanan pun cukup sepi.
Jarak dari tempat ia berteduh sekarang dengan halte bus tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 700 meter. Ia membuka jaket yang dipakai lalu membungkus ponsel miliknya dengan jaket tersebut. Yujin memeluk gulungan jaket itu dan berlari menerobos hujan menuju halte.
Yujin sudah basah kuyup saat sampai disana. Keadaan halte saat ini tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa orang yang menunggu di sana.
Yujin menggeser dirinya sedikit menghindari genangan air. Ia melepaskan pelukan pada gulungan jaketnya. Saat akan membuka gulungan tersebut kembali, bus berhenti di depan halte sehingga mengurungkan niat Yujin untuk mengambil ponselnya dari dalam gulungan jaket itu.
Semua orang di halte saat itu termasuk Yujin berebut masuk ke dalam bus. Di dalam mereka berdesak-desakan. Bus yang penuh pun mulai berjalan. Yujin berdiri tak jauh dari pintu.
Baru beberapa meter berjalan sopir bus menginjak rem mendadak membuat seisi bus ikut oleng. Yujin yang berdiri dan hanya memegang pegangan bus dengan satu tangan terpental ke samping hingga kepalanya tidak sengaja membentur besi penyangga di dalam bus tersebut.
"Gimana sih pak!? Hati-hati dong! Kalau busnya tadi kebalik gimana!?"
"Tau nih pak sopir! Emang kalau seisi bus mati situ tanggung jawabnya gimana coba."
Yujin tidak memperdulikan penumpang bus yang lain mengoceh. Ia bahkan tidak sadar menjatuhkan gulungan jaketnya karena terkejut mengira bus akan terbalik. Mata Yujin berkunang-kunang. Bahkan ia tidak tahu darah mengalir dari hidungnya.
"Dek, ini jaket kamu jat— Eh hidungnya berdarah!" Yujin memandang seorang penumpang yang menyentuh bahunya.
Ia meraih jaket miliknya yang disodorkan oleh penumpang itu dan menunduk melihatnya. Benar saja, darah langsung menetes di atas jaket tersebut.
Buru-buru orang itu merogoh tas miliknya dan mengambil beberapa lembar tisu dari sana untuk diberikan kepada Yujin. Yujin menerima tisu tersebut dan mengucapkan terima kasih.
Ia menjauhkan punggung tangannya yang digunakan untuk menahan darah yang keluar dari hidung dan menggantikannya dengan tisu.
Yujin tidak tahan. Kepalanya seperti berputar-putar. Sepanjang perjalanan ia hanya menutup mata berharap segera sampai di rumah
©jiwoongitis
KAMU SEDANG MEMBACA
Yujin's Mom [SELESAI] | Kim Jiwoong, Han Yujin
Fiksi Penggemar"Gimana sih kamu ngurus anak satu aja gak becus!?!!?" ©jiwoongitis 2023