11

2K 312 11
                                    

Vote sama komennya banyakin😞 soalnya aku ngetik sambil nahan nangis mikirin masa depan cerita ini
_______________________









"Papa gak pulang lagi Ma??" tanya Yujin kepada Bina yang fokus memasak untuk makan malam. Bina menghentikan aktifitasnya sejenak, baru setelah itu ia menjawab pertanyaan Yujin.

"Emm Mama gak tau. Kakak mau coba tanya gak?? Tapi jangan bilang Mama yang suruh."

Yujin langsung memasang wajah lesu ketika mendengar jawaban dari Bina. Ia mengiyakan permintaan Bina dan beranjak dari sana menuju kamarnya.

Sejak kejadian di malam itu, Bina berfikir kalau mulai dari sana semua akan baik-baik saja. Ia berfikir kalau hubungannya dengan Jiwoong akan semakin dekat. Tetapi pada kenyataannya, semua tidaklah semudah yang ia harapkan.

Berkali-kali ia dan Jiwoong mencoba. Namun anggota keluarga baru yang mereka harapkan itu tidak kunjung hadir. Dengan kondisi fisik Bina yang terkadang turun tiba-tiba, hingga pikiran stress Jiwoong yang kelelahan dengan pekerjaannya. Semua tidak ada yang baik-baik saja.

Kalau Yujin.... Tentu saja ia sedikit paham dengan kondisi keluarganya yang sedang tidak baik-baik saja. Walau sebenarnya Yujin ingin sekali menangis di hadapan Jiwoong dan Bina, ia berusaha memendam semuanya. Tidak ingin menambah beban keduanya.

Sudah dua tahun Bina menjadi ibu bagi Yujin. Lambat laun Yujin memang mulai menyayangi Bina dan menerima kehadiran Bina sepenuhnya. Ia menyesal mengapa dulu menyinggung soal ingin punya adik kepada Jiwoong dan Bina.

Kalau bisa mengembalikan waktu, Yujin akan menarik perkataannya kembali. Ia sungguh tidak tahu kalau adik yang ia inginkan itu akan membawa keluarga mereka pada keadaan semacam ini.

Sesampai di kamarnya Yujin tidak menghubungi Jiwoong sebagaimana janjinya kepada Bina. Seharusnya Yujin tidak melakukan hal ini. Hanya saja ia malas dengan jawaban yang nantinya diberikan oleh Papanya.

Ia duduk di meja belajarnya. Yujin akan mencoba untuk fokus belajar demi ujian akhirnya. Seharusnya ia tidak lagi melakukan ini sekarang. Namun dulu, saat ia masih di sekolah dasar dan tentu saja belum ada Bina di kehidupan ia dan Papanya, Yujin sempat mengalami kecelakaan yang mengharuskan ia putus sekolah selama dua tahun lamanya.

Jadilah ia harus mengulang pendidikannya. Sehingga pada saat akan memasuki usia 17 tahun ia baru akan lulus SMP.

Yujin benci akan hal itu. Terkadang orang-orang tidak tahu dan malah mencemooh Yujin mengira ia adalah anak yang nakal sehingga tertinggal kelas. Terkadang juga orang akan kasihan padanya, karena menganggap apa yang terjadi pada Yujin disebabkan oleh ketiadaan sesosok Ibu disisinya.

Kalau boleh jujur sebenarnya Yujin tidak tahan dengan semua. Namun untung dia punya Jiwoong sebagai Papanya. Dan sekarang pun ia punya Bina sebagai Mamanya. Yujin tidak ingin hal lain lagi. Ia hanya perlu keluarganya kembali pada kondisi yang baik.

Yujin hanya dapat fokus selama 15 menit pada bukunya. Ia membiarkan buku-buku itu terbuka di atas meja belajarnya dan beranjak menaiki ranjang. Selebihnya hanya ia habiskan bermain ponsel sampai ia tertidur dan tidak menyadari kalau ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk.



Papa
online

missed voice call 📞
missed voice call 📞
missed voice call 📞

"Kak, suruh mama angkat telpon
Papa."

missed coice call 📞








60 vote for unlock next chapter
©jiwoongitis

Yujin's Mom [SELESAI] | Kim Jiwoong, Han YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang