31

1.3K 248 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Comment yg banyak agar updatenya juga banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Comment yg banyak agar updatenya juga banyak.













"Lepas, sayang." Jiwoong berusaha membujuk Bina agar mau melepas tangannya. Mereka sudah berdiri selama 10 menit di depan ruang operasi.

Bina terus menggeleng menolak. Tangannya dengan erat menggenggam ibu jari Jiwoong meminta agar Jiwoong boleh ikut masuk ke dalam sana untuk menemaninya.

"Sendiri ya?? Aku tunggu di luar." Jiwoong menunduk, berbisik pada telinga Bina yang basah oleh keringan bercampur air mata. Keduanya saling bertatapan. Walau ibu jarinya kesemutan, Jiwoong masih bisa merasakan kalau tangan Bina yang menggenggam ibu jarinya bergetar.

Jiwoong memandang dokter yang menghampiri mereka. Pada akhirnya ia di perbolehkan masuk setah melakukan sterilisasi terlebih dahulu.

Di dalam ruangan yang dingin itu, Jiwoong menemani proses bersalin Bina. Sehelai kain membentang menghalangi pandangan Bina dari bawah dada. Perawat berkali-kali meminta Bina untuk tenang karena ia beberapa kali kedapatan mual-mual.

Bina dibius. Tubuh bagian bawahnya sudah mati rasa. Kepala Bina terasa berat karena terlalu banyak menangis. Matanya yang memerah mulai terasa kering. Sesekali Bina akan menutup mata lalu kembali membukanya.

"Bina, ayo lihat sini." Jiwoong berbisik memanggil Bina. Bina menoleh pada Jiwoong yang menatap pada matanya.Satu tangan Jiwoong yang bebas terangkat menelusuri wajah Bina dengan ujung jari telunjuknya.

Operasi telah berlangsung belasan menit yang lalu. Jiwoong mencoba mengintip dari balik kain beberapa detik. Ia langsung memejamkan mata dan memalingkan wajah melihat perut Bina yang dibedah.

"Kak, tolong jagain jangan sampai aku ketiduran." Jiwoong mengangguk dan menciumi punggung tangan Bina. 2-5 menit sekali Jiwoong memanggil Bina agar membuka matanya yang terpejam.

"Dingin." Bina menggigil. Seorang perawat langsung memberikan selimut untuk menutupi tubuh bagian atas Bina dengan sedikit di bantu Jiwoong.

Mulut Bina berdesis saat ia merasakan isi perutnya seperti diaduk-aduk menggunakan tangan. Jantung Jiwoong ikut berdebar dan keduanya saling mengeratkan genggaman tangan ketika perut Bina di dorong dari atas oleh perawat untuk membantu mengeluarkan kepala bayi.

Jiwoong menunduk memejamkan matanya selama proses itu berlangsung. Ia baru mengangkat kepalanya ketika mendengar dokter berkata kalau bayinya berhasil di keluarkan dari perut Bina.

Jiwoong terdiam menatap kosong ke depan, tidak berani menoleh karena ia tidak dapat mendengar suara tangis anaknya yang baru lahir.

Ia berdiri dari duduknya, mencondongkan badan menyiumi setiap inci wajah Bina yang pucat dengan bibir Bina yang mengering. Air matanya jatuh ke atas wajah Bina sehingga terlihat seperti Bina juga ikut menangis bersamanya.

Tanpa sadar tangannya tidak lagi menggenggam tangan Bina. Jiwoong menangkup wajah Bina yang masih terpejam. Menangis di depan wajah istrinya tanpa suara dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Bina, kenapa kamu sama adek diam begini???"

Bahu Jiwoong ditepuk oleh perawat. Dengan berat hati, ia di tarik keluar dari ruangan itu dan melirik ke arah dokter yang memegang bayinya lalu beralih ke Bina yang sudah dikerumuni dokter dan perawat.
















kasih rate 1-10

Chapter ini hasil browsing seminggu ples hasil nanya2 sama orang yang udah pernah mengalami😊🤙🏻







Chapter ini hasil browsing seminggu ples hasil nanya2 sama orang yang udah pernah mengalami😊🤙🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita pengganti kalau work ini udah end. cast masih Jiwoong sama Yujin☝🏻

terus pelis saran nama buat adek yucil. kalau bisa yg ada huruf J nya.



©jiwoongitis

Yujin's Mom [SELESAI] | Kim Jiwoong, Han YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang