𝙈𝙤𝙙𝙚𝙧𝙣 𝘼𝙪!
[Name] baru saja pindah ke sekolah baru lebih tepatnya di Sumeru High School. Begitu banyak sekali para petualang vision yang menjadi bagian dari sekolah itu, namun kisah Name berubah setelah ia bertemu laki-laki berambut hitam k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback
Suasana sekarang makin banyak yang tertuju ke Xiao, berbeda dengan Kazuha yang langsung berlari ke korban. Bola yang dilempar Xiao terkena di Name]
Flashback
"Name kira-kira orang yang kamu suka disini siapa? Kamukan baru masuk tuh, pasti ada ngecrushin orang!" Tanya Collei pada [Name].
Sebenarnya [Name] tidak pernah menjalin cinta pada siapapun, yang jelas dikepalanya hanya menghabiskan waktu untuk belajar dan bersenang-senang sendiri. Entah mengapa hidup tanpa cinta itu lebih menyenangkan. Tapi mungkin untuk sekarang dia tertarik pada seseorang..
"Ohhh.. Eumn, bagaimana menjelaskannya ya? Sebenarnya hari ini belum ada laki-laki yang kuajak berbicara. Tetapi aku tertarik pada anak kelas kita yaitu-" Kalimat [Name] terputus begitu saja dan...
BUAAAGGHH!!
Dentuman keras terkena di kepala [Name], hal itu membuat badan name meringis kesakitan dan kehilangan keseimbangan. Kesadarannya hilang dan tak sadarkan diri terjatuh. Collei dan Amber segera memanggil Sucrose yang merupakan anak organisasi PMR untuk meminta bantuan.
"Biar aku antar dia ke UKS!" Ucap laki-laki berambut putih bernama Kazuha dan segera mengangkat badan [Name] ala bridal style. Kazuha merasa bersalah karena timing yang tidak pas menangkap bola.
Sedangkan Xiao dari belakang hanya menatap Kazuha dengan tatapan yang susah dijelaskan, kemudian pergi begitu saja dengan raut bodoamat.
Heizou segera berjalan menghampiri Xiao yang ingin pergi menyendiri.
Flashck Off
Sekarang [Name] sedang terbaring lemas di ruangan UKS, pada dasarnya kalau dia tahu akan ada bola melambung ke arahnya dia akan segera menghindar. Namun ia tidak tahu kalau ada bola mengarah ke kepalanya.
"Apa dia akan segera sadar?" Tanya sosok Kazuha yang duduk disamping ranjang ruang UKS.
Kemudian perempuan berkuncir dua menggunakan vision Hydro menganggukkan kepalanya perlahan. Tangannya sedang sibuk menulis-nulis di buku catatan.
"Dia akan segera cepat pulih, untung cepat di tolong. Kalau tidak mungkin bisa menyebabkan kerusakan ingatan di bagian kepala karena dentuman bola yang begitu keras." Jelas perempuan itu dengan panjang lebar.
Mendengar itu Kazuha menjadi sangat amat bersalah, meskipun ini bukan sepenuhnya salahnya tetapi ia masih merasa kesal karena tidak sempat mengambil lemparan bola dari Xiao.
"Terimakasih kalau begitu Barbara, kayaknya Bu Lisa akan mengisi kelasmu ya? Biar aku saja yang jaga dia. Kamu bisa lanjut ke kelas." Ucap Kazuha yang mengambil tanggung jawab.
