Menyebalkan sekali, di saat-saat seperti ini [Name] dijahili oleh Xiao. Masa iya Xiao meminta dia untuk mencium dirinya. AH benar juga, kemarin malam yang memulai ciuman duluan [Name] jadi mungkin Xiao menjadi sedikit salah paham.
"Kamu gila ya?!"
GREEP!
"XIAAOO JANGAN BEGINII!!! AKU BISA JALAN SENDIRI!!! AARGGHH DASAR COWOK GILA!!" [Name] memukul punggung Xiao dari belakang karena tiba-tiba Xiao menggendongnya seperti bukan membawa manusia.
"Berisik banget kamu, kemarin aku sudah menyelamatkanku dan sekarang kamu harus memasak untukku!" Xiao menyuruh pelayan yang berada di dapur untuk pergi keluar ruangan. Xiao nmembiarkan yang tersisa hanyalah mereka berdua. BENAR SEKALI, MEREKA BERDUA.
"Masak?! Tuhan, aku tidak bisa memasak Bagaimana ini..." Batin [Name] panik dalam hati serta rambutnya yang teracak-acak sudah seperti orang gila kelaparan.
DEG!
[Name] di turunkan di pojok dinding dan dipaksa duduk di sela dinding rumah milik Xiao. Sekarang tinggi [Name] setara dengan tinggi Xiao di hadapannya ini. Sama seperti Kabedon pose. Tetapi [Name] dipaksa untuk duduk dengan entah alasannya untuk apa. Xiao memojokki [Name] ke dinding dan mendekatkan dirinya.
"[Name] kamu tahu selama ini aku menunggu Waktu yang tepat..." Xiao mendekatkan dirinya dan menaruh wajahnya di bahu [Name].
"Eh?!"
"[Name], aku suka kamu... Aku benar-benar cemburu Ketika kamu dekat Kazuha. Aku tidak tahu kenapa bisa ada perasaan seperti ini... Padahal saat kita bertemu, aku sudah menganggap dirimu sebagai musuh terbesarku... Tapi, nyatanya tidak." Xiao menyenderkan badannya di bahu [Name] dan masih dalam pose kabedon. Xiao sedikit memejamkan mata serta menghela napas pelan.
"Xiao? K-Kamu sedang bercanda kan? Kamu sedang melakukan taruhan dengan teman kelas kan? Kenapa suasana jadi canggung gini sih..." [Name] bingung apa yang harus dia bicarakan, yang jelas wajahnya penuh dengan tanda tanya. Ia tidak percaya Xiao akan menyatakan perasaannya secepat ini.
"[Name], aku tidak pernah berbohong soal perasaan"
"Xiao..."
"[Name], aku tidak bisa menahan perasaan yang berada di hatiku ini, aku terlalu dalam untuk menyimpan semua perasaan di hatiku. Aku tahu ini terdengar aneh, bahkan aku sendiri tidak percaya mengeluarkan kalimat seperti ini..." Xiao bangun dari senderan bahu di bahu [Name].
"Xiao memerah?!" Batin [Name].
"Xiao, sejujurnya..."
"Aku tahu, dengan aku berkata ini kamu lebih memilih Kazuha bukan? Dia baik, pintar, diterima di Universitas Teyvat dan orang yang ramah. Sedangkan aku?..." Xiao menggantungkan omongannya dan seketika wajah memerahnya berubah menjadi murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐄'𝐒 𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃?! 𝐒𝟏 & 𝐒𝟐 | Xiao x Reader
Fanfiction𝙈𝙤𝙙𝙚𝙧𝙣 𝘼𝙪! [Name] baru saja pindah ke sekolah baru lebih tepatnya di Sumeru High School. Begitu banyak sekali para petualang vision yang menjadi bagian dari sekolah itu, namun kisah Name berubah setelah ia bertemu laki-laki berambut hitam k...