Xiao tidak tahan dengan nafsunya pada tubuh [Name]. Semakin [Name] mengeluarkan suara itu, semakin juga Xiao meningkatkan gairahnya.
Xiao memegang bahu [Name] sambil menempelkan kening mereka menjadi satu.
"Mmnm... Mau lagi..." Melas Xiao pada [Name] dengan penuh semburat merah di kedua pipinya.
Bibir mereka menyatu lagi, seisi kamar [Name] penuh dengan suara desahan antara mereka berdua. Jelas-jelas [Name] bisa melihat tato indah xiao di tubuhnya.
"Boleh gak aku keluar lagi?" Tanya Xiao memelas lagi.
"Gaboleh." [Name] mendorong badan Xiao sedikit jauh. Bahkan milik [Name] masih dengan posisi dipenuhi oleh cairan milik Xiao.
"Aku mau lagi." Xiao mendorong paksa tubuh [Name] ke tempat tidur sehingga membuat dada [Name] menyentuh dada bidang Xiao yang kekar.
DEG!
"Tidak ada penolakan dariku, kau harus menerima semuanya." Xiao mulai memasukkan 'benda' itu ke dalam vagina [Name].
Oh Tuhan... Benda keras, besar dan kekar itu masuk ke dalam rahim [Name]... Sungguh [Name] tidak bisa menahan untuk tidak mendesah. Bagaimana tidak, dirinya saja dikunci tangannya oleh Xiao agar tidak kabur.
"Hhnnm... Nnghh.. Mmnghhh.. Hhnnmgh..." [Name] terus mendesah terus menerus.
Xiao menggendong tubuh [Name] dan mengubah posisi mereka menjadi posisi doggy style. Xiao melepaskan miliknya kemudian memasukkannya kembali ke dalam milik [Name], bahkan lebih dalam.
Merasa di dalam semakin sempit, Xiao mulai menggerakkan punyanya dengan pelan-pelan agar [Name] tidak kesakitan. Ternyata dia masih waras dalam melakukan hal ini. Untung masih memikirkan [Name], kalau dimatanya [Name] adalah boneka maka sudah di brutalin Xiao.
"Heemmghh... [Name]... Aku sudah memasukimu berkali-kali dan menghentakkannya namun masih tetap sempit..." Xiao mulai melancarkan aksinya.
Mmnnhh.. Nnnghh.. Mmnhhh... Nngh.. Ahh!! Mmnngh...
Suara desahan [Name] semakin lama semakin keras. Ia menahan sakit yang diberikan oleh Xiao, sungguh rasa perih dan pedih serta kenikmatan dia bisa rasakan.
"Xiao... Mmmmghh... Mmm... Nnghh... Pelan... Pe-laan...AAHHH!-MNNPP-"
"Jangan keras-keras... Kau mau kita ketahuan sedang melakukan hal ini?" Xiao menutup bibir [Name] agar desahan [Name] berhenti.
Ia melanjutkan aksinya lagi dengan cara memanju mundurkan pinggulnya dengan cepat. Semakin lama Xiao menuju puncak dan ingin mengeluarkan cairannya lebih banyak.
"[Name].... Aarghh... Nngh-nnghh... Aku... Aku-... Aku mau keluar... B-Buka mulutmu..."
?!
"...Apa?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐄'𝐒 𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃?! 𝐒𝟏 & 𝐒𝟐 | Xiao x Reader
Fanfiction𝙈𝙤𝙙𝙚𝙧𝙣 𝘼𝙪! [Name] baru saja pindah ke sekolah baru lebih tepatnya di Sumeru High School. Begitu banyak sekali para petualang vision yang menjadi bagian dari sekolah itu, namun kisah Name berubah setelah ia bertemu laki-laki berambut hitam k...