𝐍𝐞𝐰 𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝

776 81 0
                                    

[Name] POV Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] POV Flashback

Pada hari itu juga, saat umurku masih 14 tahun. Dimana orang tuaku masih bersama, namun pada akhirnya tidak akan bersama. Ibuku, yang melahirkanku begitu penuh dengan kasih sayang. Sedangkan ayahku yang sungguh sangat amat brengsek sekali. Walaupun dia ayahku dan menjadi kepala keluarga, aku tetap tidak menganggapnya ayah!

Aku mendapatkan vision milikku karena saat itu aku sedang menyelamatkan ibuku dari ayahku yang berusaha membunuhnya. Benar sekali, dia mencoba membunuh ibuku hanya karena ingin mengambil harta milik ibuku.

Tetapi entah mengapa... Aku benci vision ini. Aku benci kenapa aku mendapatkan visionku saat situasi seperti ini?... Perasaan marah, murka, dan ingin balas dendam... Semuanya menyatu menjadi satu kesatuan.

Kemudian saat umurku lima belas tahun, ibuku meninggal karena penyakit serius di jantungnya. Sebenarnya dia juga terlalu banyak bekerja dan tidak istirahat. Sudah pasti karena ayahku yang menyuruhnya bekerja seharian penuh. Sedangkan dia? Dia hanya bersuka ria menghabiskan duit dengan perempuan pelacur.

Tentu saja ibuku marah, tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak bisa membantah perintahnya, sedangkan aku? Aku tidak berani melawan ayahku... Sungguh lemah sekali kamu [Name]!

"[Name] suatu saat ketika ibu sudah tidak ada... Kamu harus menjadi anak yang berbakti yah..." Ucap Ibu yang terbaring lemah di kasur.

Air mataku keluar dan membasahi pipi mungilnya, isakan tangis terdengar dari mulutku, "Tidak! Ibu jangan bilang begitu! Aku bisa merawat ibu! Dan aku akan buktikan ke ayah bahwa kita bisa hidup bersama dan tinggalkan dia!" Ucap aku memegang tangan ibu.

"Sepertinya sangat mustahil... Tidak apa [Name]... Ibu akan selalu ada di sisimu... Saat tidak berwujud pun aku selalu ada di sisimu nak..." Ibu [Name] mengeluarkan kalimat itu perlahan dan semakin lama semakin kecil nada suaranya.

"Ibu menyayangimu... Jangan cari laki-laki seperti ayahmu..."

"Tidak..."

"Ini tidak mungkin... IBU?! DENGARKAN AKU?! HIKSS... AKU BENAR-BENAR BERJANJI IBU... KUMOHON BANGUNLAH... AKU MOHON..."

Namun tidak ada jawaban dari Ibu, matanya tertutup dan tertidur tenang selamanya. Sedangkan aku gadis satu satunya, menangisi dirinya di depan wajahnya yang sudah tidak memiliki nyawa.

"Aku tidak bisa membiarkan ini begini saja..."

Flashback Off

"AHHH?!"

[Name] terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan dan beranjak bangun dari kasurnya. Tangannya meraih handphone miliknya dan segera mengecek beberapa notifikasi. Kepalanya sedikit pusing dan teringat lagi dengan masa lalunya di 3 tahun yang lalu. Baginya dia masih sulit melupakan masa itu.

"Mimpi tadi sungguh aneh sekali... Seolah-olah ibu berpesan bahwa aku harus hati-hati bergaul dengan laki-laki... Hari ini kelas dimulai sedikit terlambat karena adanya kepentingan... Hoaaamn~ Baguslah kalau begitu~ Akhirnya bisa sedikit santai dan belajar 30 menit!" Ucap [Name] berusaha produktif.

𝐇𝐄'𝐒 𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃?! 𝐒𝟏 & 𝐒𝟐 | Xiao x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang