2. Sepupu Ten

490 76 66
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

PRANG

"Jaemin."

"Oke. Kita selesai."

Laki-laki berparas cantik itu berbalik cepat. Mengabaikan macaron warna-warni yang jatuh menggelinding di lantai. Matanya yang bersinar berubah sendu dan berangsur menajam ketika menatapku.

"Hei, tung..."

Aku bangkit hendak mengejar laki-laki bernama Jaemin itu. Tapi, Jeno menahanku.

"Biarkan saja. Aku akan bicara dengannya nanti." Ucap Jeno seraya menempelkan plaster luka di pelipisku.

"Tapi, dia akan sal..."

"JENO, BABY. KAU APAKAN JA..."

Dua orang laki-laki yang tadi asik di depan laptop, kini berdiri bersisian di pintu dengan mulut menganga dan mata melotot.

"Jisung. Dunia sudah terbalik, ya. Sejak kapan, baby Jeno normal sialan?!" Laki-laki dengan headphone di atas kepalanya mengguncang bahu temannya yang sama terkejutnya. Dan, ajaibnya dia masih memeluk laptopnya.

"Lepaskan, Haechan." Jisung menepis kedua tangan Haechan yang mencengkeram bahunya.

Aku menatap Jisung, Haechan, dan Jeno bergantian dengan bingung.

"Kalian itu berisik." Geram Jeno pelan. "Kemana Jaemin pergi?"

Haechan tersentak, kemudian tertawa pelan. "Kejar dia, baby. Aku tidak mau melihat dunia hancur."

Jisung tersenyum lebar. "Kau satu-satunya orang yang akan hancur jika Jaemin mengamuk, Haechan."

"Benar, sayang. Ah aku tidak akan pernah bisa merasakan sup surga lagi." Haechan melepas headphone di kepalanya lalu mengacak rambutnya gemas.

"Je...Jeno."

"Don't worry, Lisa." Jeno membelai rambutku yang basah. "Hei, Haechan. To–"

"Ya, baiklah baby. Aku akan mengurus gadis ini. Kau kejarlah pujaan hatimu itu. Aku tidak mau kelaparan besok. Ayo ayo ayo." Haechan berjalan cepat mendekati aku dan Jeno. Ia menarik tangan Jeno, lalu mendorongnya keluar kamar.

"Hei, hei, hei. Haechan tunggu. Hae–" Jeno menahan pintu yang hampir tertutup itu. "–chan! Lisa belum makan. Dan suruh dia tidur dikamarku setelah makan."

"Oke, baby." Sahut Haechan cepat.

Begitu pintu tertutup sempurna dan langkah kaki Jeno sudah tidak terdengar lagi, Haechan menatapku dengan ekspresi datar dan dingin. Berbeda sekali ketika Jeno masih ada di sini. Aura membunuh menguar dari dirinya. Membuatku gemetar seketika.

"Siapa kau jalang?!" Desisnya tajam. Dengan gerakan yang cepat, Haechan sudah berdiri menjulang di hadapanku. Sebelah tangannya mencengkeram daguku, memaksaku mendongak.

"Ma...maaf." Rahangku serasa remuk di dalam cengkeraman Haechan. "Ak...aku–Jeno hanya menolongku."

Mata tajam Haechan berkilat marah. "Menolong katamu. Kau pikir kami akan percaya?!"

Aku melirik ke arah Jisung yang hanya diam saja. Dan, masih dengan posisi memeluk laptopnya dengan posesif, seakan benda itu adalah belahan jiwanya.

Tangan Haechan beralih ke leherku. Mendorongku hingga aku telentang di atas kasur, dibawahnya, setengah mencekikku.

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang