62. Dendam Na Jaemin

68 11 9
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Toronto, Kanada

Aku terbangun ketika jarum jam menunjukkan pukul 9 pagi. Hal pertama yang kusadari adalah, aku tidak lagi berada di kamar yang penuh dengan boneka dan buku-buku. Seperti di mansion Lucas. Aku berada dikamar lamaku sekarang, di Toronto, Kanada. Rumah besar milik Appa Seo.

Aku menyibak selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhku, lalu bangkit menuju kamar mandi. Mencuci wajahku dengan air hangat. Tak ada lagi suara lembut Yuna, tak ada lagi suara berisik Yangyang yang menyuruhku untuk buru-buru datang ke ruang latihan setiap kali aku bangun kesiangan. Tak ada lagi celotehan marah Yuta dan wajah dingin Shotaro.

Sepi dan sunyi.

Seharusnya, aku senang bisa lepas dari belenggu Lucas. Tapi nyatanya, aku malah merindukan mereka semua. Yah, terutama pria tampan itu. Oh, bagaimana kabarnya sekarang? Apakah setelah aku pergi dia menemukan wanita baru yang lebih cantik dan seksi?!

Aku bergeleng cepat. Memikirkan hal itu membuat kepalaku berat dan pening. Meski seharusnya aku sadar bahwa laki-laki seperti Lucas Wong tidak akan pernah bisa bertahan hanya dengan satu wanita.

Setelah mengganti piyama tidurku dengan kaos dan celana pendek, aku bergegas turun ke bawah. Rumah ini selalu sepi setelah kematian Appa Seo. Johny memecat hampir seluruh pembantu dan sopir yang ada di rumah ini.

"Lisa."

Aku berhenti di anak tangga terbawah, memandang Mark yang tengah menyusun kue di atas piring. Celemek merah jambu yang kotor oleh tepung membalut tubuh depannya.

"Kenapa kau tidak membangunkanku, Mark?" Tanyaku pelan. "Aku bisa membantumu."

"Tak apa, Lisa. Kemarilah. Kau mau sarapan dengan pancake atau sandwich atau yang lain?"

Aku berjalan mendekati Mark. Memeluk laki-laki itu dari belakang. Kubenamkan wajahku di punggung Mark, lalu kuhidu dalam-dalam aroma vanilla dan strawberry yang manis yang melekat di tubuh Mark.

"Lisa. Kau kenapa?" Tanya Mark heran. Namun, ia tidak berusaha melepaskan rangkulanku.

"Aku...aku merindukanmu, Mark." Dustaku. Aku sebenarnya merindukan Lucas dan semua hal yang pria itu lakukan.

Mark terkekeh pelan. "Semua sudah berakhir, Lisa. Aku bersyukur kau baik-baik saja. Dan, kuharap takkan ada hal buruk lagi yang akan terjadi padamu."

Mark melepaskan rangkulanku, lalu beralih memelukku erat. Ia mendesah panjang. Aku yakin ia sangat lelah dengan semua kekacauan yang terjadi.

"Lisa, apakah kau sudah memaafkan Johny?!" Tanya Mark tiba-tiba.

Aku bergeleng pelan. "Entahlah. Dia begitu jahat padaku, Mark. Tapi, aku juga tidak bisa memungkiri fakta bahwa selama ini Johny juga sudah menjadi kakak yang baik untuk kita. Kendati dia dan kita tidak memiliki hubungan darah."

"Lis, Johny tidak jahat. Ia hanya berada dalam situasi yang tidak tepat. Yang terus menekan dan memaksanya untuk melakukan hal keji itu."

"Tapi, dia sudah menjualku, Mark. Kakakku sendiri menjualku pada mafia Hongkong yang kejam.!" Suaraku meninggi. Aku sendiri terkejut dengan semburan emosi yang tiba-tiba bergejolak di dalam diriku.

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang