3. Kamar Tamu

433 69 66
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Sepiring nasi goreng dan segelas coklat panas sudah kuhabiskan. Oke. Aku merasa lebih bertenaga sekarang. Aku menatap Jisung yang masih sibuk dengan laptopnya bersama Haechan. Sedangkan Doyoung tampak terkantuk-kantuk.

Harum parfum menyeruak memenuhi ruangan itu ketika Jaehyun muncul dengan penampilan yang berbeda. Jika tadi dia terlihat kotor dan sedikit bau, kini ia tampak tampan dan keren. Dengan jaket kulit hitam, celana jeans hitam berantai, sepatu sneaker putih dan rambut yang disisir rapi dan mengkilat. Ia sibuk memakai sarung tangan hitam hingga tidak mdnyadari bahwa atensi semua orang yang ada di ruangan itu tertuju padanya.

"Mau kemana?!" Tegur Doyoung setelah keheningan yang cukup lama.

"Balap." Singkat, padat, dan jelas. Membuat Haechan yang sejak tadi ternganga mendelik marah.

"Heh, aku tidak mau membelamu kalau Tae-"

"Aku tidak butuh pembelaanmu, Haechan." Potong Jaehyun. Ia menatap Haechan. Menantang.

"Keras kepala!" Suara Haechan meninggi.

"Baru tahu? Kau bahkan sudah mengenalku sejak bayi, Haechan." Jaehyun menyeringai.

Aku melirik Jisung yang sudah kembali bergelut dengan laptopnya. Pertengkaran antara Haechan dan Jaehyun seakan tidak mempengaruhinya.

"Dengan siapa?!" Tanya Doyoung malas.

"Club motor Diamond."

"APA?!" Haechan sontak berdiri. "Hei, kau ja-"

"Hoii, berisik." Sela Jungwoo yang tiba-tiba muncul dari arah pintu depan. "Kita berangkat, Jaehyun. Sungchan sudah di depan."

Jaehyun tersenyum tipis. Melambai singkat pada Haechan sebelum berlari mengejar Jungwoo.

"HOII, AKU TIDAK MAU BERTANGGUNG JAWAB!" Teriak Haechan.

Jisung menghela nafas kesal. "Diamlah, Haechan."

"Hei, Tuan Putri. Apa kau tidak lelah atau mengantuk?" Tanya Doyoung tiba-tiba.

"Ehh, aku...aku tidak-"

"Dia baru saja mengalami mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Bahkan ketakutan itu masih bercokol di dalam dirinya." Celetuk Jisung.

Aku tersenyum samar. Sejauh ini, pria pendiam itu selalu terdengar bijaksana.

Doyoung bangkit. Mendesah pelan, ia menarik kedua tanganku. "Kuantar kau ke kamar tamu. Beristirahatlah sampai Ten tiba."

Jisung menegakkan wajahnya. "Kamar tamu?! Sejak kap-hmmpth."

"Ya, antar dia, Doy." Seru Haechan seraya membungkam mulut Jisung Yang memberontak. Bibirnya menyunggingkan seringai jahil.

Aku memandang Haechan dan Doyoung bergantian dengan curiga. Namun, aku terlalu lelah untuk memikirkan apa yang mereka berdua rencanakan.

Aku mengikuti Doyoung naik ke lantai dua. Hanya ada satu kamar di sana. Ada ruang kosong tak berpintu di sebelahnya. Luas, sangat luas. Ada meja billiard, meja tenis, papan dart. Sofa di dekat tembok dan entahlah apalagi.

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang