18. Mianhe Lucas

219 36 22
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.
"TEN?!"

Ten menarikku ke dalam pelukannya. Menciumi pucuk kepalaku dengan sayang. Beberapa kali menggumamkan namaku.

"Ten, aku baik-baik saja." Ucapku pelan. Menenangkan.

"Aku tahu. Aku tahu, sayang. Untuk saat ini aku bersyukur kau baik-baik saja. Yah, selama Lucas belum bertemu dengan Taeyong semua akan baik-baik saja." Ten memelukku semakin erat. Tangannya mengusap punggungku lembut.

"Ten, aku mempertaruhkan nyawaku disini. Cepatlah. Park Jisung tidak akan selamanya bisa meretas kamera cctv jalan. Kau tahu sepak terjang Xiaojun 'kan?" Sela Sanha. "Oh, jangan lupakan mata-mata Lucas yang tersebar di setiap sudut kota ini."

"Kau terlalu cerewet sebagai cowok introvert, Yoon Sanha." Sahut Ten. "Tapi, gomawo, Sanha."

Sanha mengangguk singkat. Ia mengalihkan pandangannya pada jalanan di depan cafe yang lengang.

"Lisa, malam ini Taeyong berencana menyusup ke markas Lucas. Selain untuk membebaskanmu, dia punya urusan pribadi dengan Lucas. Tapi, yang perlu kau tahu, dan yang paling penting adalah setelah kau keluar dari rumah Lucas, pergilah yang jauh. Jangan menghiraukan siapapun. Dan, jangan tinggalkan jejak apapun." Jelas Ten panjang lebar.

"Tapi, kenapa?" Tanyaku bingung. "Bagaimana denganmu?!"

"Karena Lucas dan Tae..."

Ucapan Ten terputus oleh suara dering dari ponsel Sanha. Aku dan Ten sontak menatap Sanha bingung. Apalagi, raut wajah laki-laki itu kini berubah pucat.

"Xiaojun." Gumam Sanha.

Ten buru-buru memakai kembali topi dan masker hitamnya. Ia menekan earpiece yang ada di telinganya. Terlihat cemas.

"Komunikasiku dengan Jisung terputus." Ucap Ten pelan.

Sanha memejamkan matanya. Mengumpat pelan, ia segera menjawab telepon dari Xiaojun. "Halo."

Terdengar kekehan pelan dari Xiaojun di seberang telepon. "Dimana kau, Yoon Sanha?!"

"Mengantar Lisa jalan-jalan, dia ingin coffee latte. Oh, dan boss sudah memberiku ijin." Sanha melirik Ten yang sudah berlalu ke belakang meja kasir dengan ekor matanya.

"Benar. Sekarang, pulanglah. Bawa Snow White pada pangerannya sebelun Renjun melubangi kepalamu seperti dia menembak Jung Sungchan."

Aku mendelik. Jadi, orang yang sudah membunuh Sungchan adalah Renjun. "Apa kau bilang, Xiaojun?!"

"Ah, Sanha. Kenapa gadis itu bisa mendengar ucapanku?!" Geram Xiaojun.

"Aku pulang, Xiaojun. Kututup teleponnya." Sanha mengakhiri panggilannya. Ia memandang Ten yang sedang melayani sepasang kekasih yang sedang memesan makanan.

"Ayo, Lisa. Kita pulang sekarang." Ajak Sanha. Nada suaranya sedikit bergetar. Apa ia sedang ketakutan?!

Aku mendekati meja kasir. Menatap Ten yang–entahlah, wajahnya yang seputih pualam terlihat sedikit pucat. "Ten, aku akan kembali."

Ten mengangguk. Ia berbisik pelan. "Hati-hati, Lisa. Ingat baik-baik pesanku."

"Ten, carilah Mark. Aku akan pergi bersamanya. Dan, jaga dirimu."

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang