41. (Bingung kasih judul apa)

128 24 16
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Kediaman keluarga Wong, Hongkong

PLAK

PLAK

Entah sudah keberapa kali aku menampar Johny. Hingga dia terkapar tidak berdaya di lantai.

"Jadi...jadi yang Lucas katakan itu benar?!" Tanyaku lagi. Memastikan. "KAU MENJUALKU DI PELELANGAN RUMAH BORDIL, HA!"

Aku mengangkat tanganku hendak memukul kembali Johny yang diberdirikan secara paksa oleh dua pengawal Lucas. Namun, tanganku terhenti di udara. Seseorang menahannya.

"Cukup, Nona." Ucap Yuna.

"Li..Lisa, maafkan aku. Aku tidak bermaksud men–akh!" Johny memekik saat sebuah tendangan mendarat di perutnya. Membuat ia terjengkang ke belakang.

Aku mendelik. "Yuna."

"Maafkan saya, Nona!" Ucap Yuna tegas seraya membungkuk di depanku. "Saya...saya tidak tahan mendengar ucapan Johny Seo."

"Lisa, maafkan aku. Oh, bunuhlah aku, Lisa. Jika itu bisa membuatmu memaafkan diriku. Aku...aku terlalu gelap mata. Aku mudah terhasut." Kata Johny pelan.

"Tapi..." Johny bangkit dengan cepat. Ia mencengkeram kedua bahuku. "...kau harus pergi dari tempat ini, Lisa. Kau harus bebas dari cengkeraman Lucas yang kejam."

"Kau tidak perlu mengguruiku, Johny. Kau pikir, selama ini aku diam saja, ha?!" Hardikku sambil mendorong Johny menjauh.

"Lisa...Lisa..."

Aku menyeka air mataku. Kepalaku jadi sakit sekali. Johny memang brengsek. Dan, aku masih tidak habis pikir dia tega melakukan hal sekeji itu padaku. Pada adiknya sendiri.

"Yuna, panggil suster Lia untuk mengobati Johny." Perintahku pada Yuna setelah aku keluar dari ruangan itu.

Yuna mengangguk tegas.

Aku terus melangkah menyusuri koridor menuju ruang depan. Dari kejauhan, aku melihat Lucas turun dari mobilnya bersama Hendery yang terlihat kacau. Laki-laki itu berjalan melenggang memasuki mansion besarnya. Mantel mewahnya tersibak ketika dia melangkah dengan tegas. Oh, dan lihatlah wajahnya yang...semakin tampan itu.

Lucas terkejut saat melihat diriku berdiri di terpaku di tengah ruangan. Ia bergegas mendekat. Menarikku ke dalam dekapannya. Bibirnya yang lembut dan basah menyapu bibirku. Mengulumnya perlahan. Sebuah ciuman singkat yang menyenangkan.

"Bagaimana kabarmu, honey?" Bisik Lucas sebelum ia menggigit telingaku.

"Luc, kita harus bicara." Aku mencengkeram kerah mantel Lucas, saat pria itu memeluk pinggangku.

"Tentu. Ayo, ke ruanganku."

Lucas menggendongku ala bridal style, membawaku menuju ruang kerjanya di lantai 3. Lalu, mendudukkanku di atas sofa beludru merah. Sementara dia, mengambil 2 gelas bertangkai dari meja bar dan menuangkan anggur merah ke dalamnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?!" Lucas mengulurkan gelas berisi anggur merah itu padaku.

"Luc, aku...aku punya permintaan." Ucapku pelan dan hati-hati agar tidak menyinggung Lucas. Keputusanku mungkin sudah bulat. Aku tahu, Lucas tidak akan pernah mau melepasku dengan sukarela.

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang