15. Ketua Kedua

232 34 13
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Aku merosot turun dari gendongan Lucas. Membuat pria tampan yang baru saja menjatuhkan hukuman mati pada anak buahnya itu terkejut.

"Lisa."

Aku berlari kembali memasuki aula besar itu. "Hentikan!"

Yangyang tersenyum seraya menempelkan moncong senapan serbunya di kepala Chaeryeong yang gemetar ketakutan. "Ingin melihat orang yang menyakitimu mati, Snow White?!"

Renjun bangkit dari duduknya, berjalan cepat mendekatiku bersama Lucas. "Kau akan pingsan nanti. Kembalilah pada Boss."

Aku menggeleng pelan. Kudekati Yangyang, lalu kuambil alih senapan serbu yang berat itu dari tangannya.

Chenle bersiul. "Aku suka kau, Lisa- sama."

Chaeryeong menatapku penuh harap."Mianhe, Lisa-sama. Mianhe..." Bisiknya pelan.

Aku mengamati Chaeryeong yang masih berlutut di lantai. Pelayan wanita itu tak henti memohon.

Yuna mendekatiku memeluk kakiku dengan gemetar. Menangis terisak. "Mianhe, Lisa-sama. Ampunilah saya. Ampunilah Chaeryeong. Kumohon, biarkan dia hidup."

"Mianhe, mianhe...." Ucap Chaeryeong lirih.

Aku menatap Chaeryeong iba. Perempuan itu merunduk sedih, bibirnya tak henti berucap mianhe mianhe yang-aku sendiri bahkan tak tahu artinya. Hei, aku lahir dan besar di Jepang, lalu pindah ke Kanada. Bahkan, ini kali pertama aku menginjakkan kakiku di Seoul.

Dengan geram Chenle menarik Yuna menjauh dariku. "Jangan sentuh Snow White dengan tangan kotormu!"

Aku menjatuhkan senapan itu ke lantai. Dengan perasaan bersalah, aku berjongkok di dekat Chaeyeong. "Forgive me, Charyeong. Aku yang salah. Aku yang membuat kau dan yang lainya dalam masalah."

Semua orang yang ada di ruangan itu tercengang. Menatapku tak berkedip. Selama ini, tak ada seorangpun dari mereka yang berani membantah perintah sang Ketua Gold Dragon. Peraturan utama dalam organisasi hitam itu adalah membantah berarti mati.

"Lisa, ayo kita kembali ke kamarmu." Lucas menarik tanganku lembut.

"Cabut dulu hukumanmu, Lucas." Sahutku. "Mereka tidak bersalah. Tak seharusnya mereka mati."

Lucas terkejut.

Hendery bergeleng bingung.

Sementara yang lain kembali tercengang untuk yang kedua kalinya. Mungkin, mereka tidak menyangka. Seorang tawanan manja sepertiku berani memerintah bos mereka. Apalagi perintah untuk membatalkan hukuman yang sudah dijatuhkan dengan mutlak oleh Lucas.

Lucas terkekeh pelan. "Apa maumu, kitty?"

"Aku mau mereka semua dibebaskan dari hukuman mati. Ayolah, aku hanya terluka sedikit. Bahkan, aku masih bisa menendangmu. Kematian adalah hukuman yang berat dan tak seharusnya mereka terima. Lagipula, belajarlah menjadi pemimpin yang sedikit bijaksana. Memaafkan setiap kesalahan bawahanmu akan membuat mereka lebih menghormatimu." Kataku panjang lebar.

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang