GANGSTER || NCT X Lalisa Fanfiction

64. Han dan Yuta kabur (2)

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Toronto, Kanada

Aku menatap giok berbentuk ukiran simbol Gold Dragon. Giok yang Lucas berikan padaku ketika aku diangkat menjadi ketua kedua di dalam kelompoknya. Tiba-tiba, ucapan Mark dan Johny kembali terngiang di telingaku. Aku menggeram pelan, hingga tanpa sengaja kalung giok itu kugenggam erat.

Bagaimana bisa Lucas sejahat itu?!

Jika dia memang menginginkanku kenapa tidak bilang langsung padaku?! Kenapa dia harus mengancam Johny dan menyuruhnya untuk bersandiwara seakan-akan Johny memang menjualku pada dirinya?!

Aku harus meminta penjelasan Lucas. Tapi, bagaimana caranya?! Mustahil, jika aku pergi lagi ke Hongkong. Mark dan Johny tidak akan mengijinkanku. Lalu, aku juga tidak tahu nomor telepon Lucas maupun yang lainnya.

Aku mengacak rambutku kesal. Aku harus bagaimana?!

"Lis, mau puding?!" Seru Mark seraya mengetuk pintu kamarku.

Aku tersentak kaget. Kalung giok yang kupegang terjatuh dan pecah. Aku buru-buru membuka pintu.

"Ya, Mark." Hal pertama yang kulihat adalah senyum lebar Mark Seo yang sangat kurindukan.

"Puding. Johny membuatnya khusus untukmu. Tapi, ia buru-buru ke kantor tadi saat asistennya menelepon." Jelas Mark. "Katanya, ini sebagai permintaan maaf padamu."

Aku tersenyum saat menerima puding coklat dengan hiasan buah cherry dan lelehan coklat diatasnya. "Terima kasih."

"Berterima kasihlah pada Johny. Dia...sebenarnya sangat menyayangimu, Lis." Ucap Mark.

"Aku tahu. Aku akan bicara dengannya nanti. Mark, aku mau tidur. Aku lelah."

"Ya, beristirahatlah, Lisa. Aku akan pergi." Ucap Mark seraya mengelus pucuk kepalaku.

"Terima kasih."

Sepeninggal Mark, aku memungut pecahan giok yang terserak di lantai. Lucas pasti marah jika tahu aku sudah merusak giok simbol dari organisasinya. Tapi- tunggu. Apa ini?!

Aku mengambil sebuah memory card kecil yang terselip di tengah-tengah batu giok itu. Rasa penasaranku muncul. Secepat kilat, aku menghidupkan laptop di meja belajarku, lalu membuka isi memory card itu. Hanya ada satu video dengan durasi singkat. Dan, aku memutarnya.

Di awal video, terlihat sebuah jalanan yang gelap. Kamera si perekam sepertinya sengaja di letakkan di atas dashboard mobil yang sedang berjalan. Kemudian, terdengar sapaan riang dari si perekam yang tidak terlihat.

"Hai, selamat malam. Bagaimana kabarmu?! Ketika kau menemukan rekaman ini, mungkin aku sudah ada di alam lain. Dan, aku berharap kau mau berbaik hati untuk memberikan rekaman ini pada Wong Yuk Hei atau Lee Taeyong. Oh, aku mencintai kedua laki-laki itu. Namaku Changbin, laki-laki ya-"

Jantungku mencelos. Aku menekan tombol pause pada video itu. Nafasku memburu. Ini adalah rekaman video pada kamera dashboard mobil Moon Taeil. Mobil yang digunakan oleh Kim Changbin untuk balapan di gunung Akina malam itu sebelum ia kecelakaan dan tewas di tangan Lucas.