12. Rencana Kabur

252 48 17
                                    

GHOST READER HARAP MENYINGKIR!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: GANGSTA

Author: HatakeIrra

Genre: Romance/action (15+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

"Lucas. Namaku Lucas Wong. Dan, aku tidak suka kau panggil dengan nama Mark."

Aku terbeliak. Lucas Wong?!

"Johny benar, kau memang mirip dengannya." Ucap Lucas seraya membelai pipiku dengan jemarinya.

Aku menepis tangan Lucas. "Ka...kau orang yang membeliku?!"

"Ya, kau lucu sekali, kitty." Lucas menunduk untuk menciumku. Tapi, dengan kuat aku mendorongnya hingga dia berguling di sisiku.

Lantas aku bangkit, berlari dengan sisa-sisa kekuatanku. Menarik gagang pintu warna emas dengan ukiran naga. Begitu pintu terbuka, tubuhku membeku seketika.

Tepat di depan pintu kamar mewah itu, belasan pasang mata menatapku tajam dari balik topeng hitam yang menutupi wajah mereka. Orang-orang itu berseragam serba hitam. Membawa senapan laras panjang. Sebilah belati dan sepucuk pistol terselip di kedua sisi pinggulnya. Mereka berbaris rapi di sepanjang koridor. Tegap dan gagah layaknya tentara yang tengah bertugas.

"Lisa." Lucas meraih tanganku. Lembut. Menarikku kembali memasuki ruangan mewah itu.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu." Ucap Lucas lagi. Ia menuntunku menuju meja makan. "Kau harus makan."

Aku menggeleng pelan. "Aku mau bertemu Mark."

"Mark?"

"Ya. Detektif busuk itu berjanji akan membawaku untuk bertemu Mark. Tapi, dia malah menjualku pada–entahlah siapa laki-laki yang memberinya koper itu." Ucapku pelan. Aku merebahkan kepalaku di meja makan dengan berbantalkan lengan. Bibirku mengerucut sebal. Ingin aku mengutuk siapapun yang sudah menjebakku dalam kesulitan ini.

Aku berjengit saat Lucas membelai lembut kepalaku. "Dia tidak menjualmu."

"Tahu darimana kau?!" Sergahku. "Aku melihatnya, Han menukarku dengan koper besar. Pasti berisi uang. Sama seperti Johny yang menjualku padamu. Ngomong-ngomong, berapa hargaku?"

Seulas senyum tipis tersungging di bibir Lucas. "Kenapa kau ingin tahu?"

"Jika aku bisa mengembalikan uangmu, maukah kau melepaskanku?" Aku menatap sepasang manik mata hitam yang sipit itu. Lucas tidak terlihat seperti mafia-mafia yang sering kutonton di tv maupun kubaca di novel. Dia cenderung lembut dan hangat. Bukannya dingin dan kejam.

"Hmm, tidak."

"Kenapa?!" Protesku terkejut.

"Karena kau sangat berharga. Melebihi apapun. Bahkan nyawaku, kitty." Lucas menoel hidungku.

"Benarkah?" Mataku membulat. "Kau tidak akan membunuhku? Atau menjadikanku budakmu? Atau, hmm..."

"Atau?"

"Hmm, menyiksaku mungkin. Atau mau–" Aku memalingkan wajahku. "–mengambil keuntungan dariku."

Lucas tergelak. "Mungkin, aku akan melakukan kemungkinan terakhir itu. Tapi, tidak sekarang, kitty. Kau harus makan dulu." Lucas meraih mangkuk bubur, menyendoknya, lalu mengulurkannya ke depan mulutku.

Aku menegakkan kepalaku. Menatap Lucas curiga. Bagaimana jika dia mencampurkan racun di dalam bubur itu?

Seperti bisa membaca pikiranku, Lucas menyuap bubur itu. Memakannya dengan lahap. Membuatku terkejut. "Jika aku mati, berarti bubur ini beracun."

GANGSTER  || NCT X Lalisa FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang