LET'S FLY TOGETHER || Sebelas Tahun

34 7 0
                                    

Happy Reading Guys :) !!

Pernahkah kalian mendengar tentang seorang laki laki menunggu sahabat kecilnya selama 11 tahun ?  jika ia itu juga adalah Waiz , laki laki itu memakai seragam sekolah nya rapi dengan dasi dia kemudian memegang photocard serta coklat berwarna ungu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernahkah kalian mendengar tentang seorang laki laki menunggu sahabat kecilnya selama 11 tahun ? jika ia itu juga adalah Waiz , laki laki itu memakai seragam sekolah nya rapi dengan dasi dia kemudian memegang photocard serta coklat berwarna ungu yang dia pegang . Matanya terus menatap ke arah langit , bohong jika dia tidak merindukan Sahabat kecilnya itu . Ridha Maghfira. Laki laki itu segera menghampiri Ridha saat perempuan itu masuk dengan menenteng almamater nya di tangan , Waiz menghalangi jalan Ridha saat perempuan itu melangkah di Koridor kelas 11. "ada apa Waiz ?" Tanya Ridha mendongak menatap laki laki didepan nya tanpa basa basi Waiz menunjukkan photocard yang ada ditangannya "Kok" Waiz menatap ke arah Ridha "yidha kok endak bilang bilang kalo ini yidha" Ridha menggeleng "maafin yidha Waiz , yidha takut Waiz marah karna yidha ninggalin Waiz " .

Waiz mundur beberapa langkah menjaga jarak dari Ridha , dia segera memberi photocard itu pada Waiz dengan coklat juga . "Ini buat yidha , kita tetap sahabat kan ?" Ridha tertawa dia segera mengangguk . "Makasih yidha , aku ke kelas dulu" Ridha hanya melambaikan tangannya ke arah Waiz . Sebelum pergi dari situ Waiz sempat meminta pada Ridha untuk ke kelas nya saat jam istirahat, hal itu disetujui oleh Ridha.

Ditempat lain Fitri yang sedang menata buku buku di pojok baca rumah terpaku menatap pesawat kertas berwarna hitam , dia mengambil pesawat kertas tersebut dan menatap secara detail. "Elegan dan indah " tuturnya memegang pesawat tersebut lalu menerbangkan nya di udara , wajahnya tampak bahagia menerbangkan pesawat itu "nanti kamu bakal jadi kapten hebat dalam kehidupan dan kita jelajahi dunia" ucap Fitri , Akhna yang mendengar itu hanya bisa tersenyum mendengarkan ucapan Fitri barusan "kenapa dia terlahir sebagai anak yang sangat baik ?" Tanya Akhna pada Fitri , perempuan itu berbalik menatap kakaknya "didunia banyak orang jahat ,kalo semua orang jahat maka dunia ga bisa berwarna" .

"Pertemuan itu memberikan banyak pelajaran bagi aku kalau tidak semua laki laki sama , dan masih ada didunia ini laki laki yang sangat menghargai perempuan " Ridha memakan tahu yang sudah dibelikan oleh Waiz , Waiz menggaruk wajahnya yang memang gatal langsung berkomentar "tahu nya enak ya" - ah sepertinya anak ini mengalihkan pembicaraan. "Waiz jawab dulu yang tadi ih" Ridha membuat wajah marah membuat Waiz tertawa melihatnya "lucu wle , kamu galak" Waiz menghela nafas sejenak sebelum akhirnya mulai berbicara "Perempuan itu lahir sangat berharga , ingat ga kalau dalam sebuah hadist aja sampai sampai ibu disebut sebanyak tiga kali . Cuman laki laki yang tidak akan paham apa itu perempuan yang menyakiti perempuan " terangnya , jawaban itu membuat Ridha terdiam , "segitu berharganya perempuan bagi kamu ?" Waiz berbalik "Mama ku adalah perempuan yang hebat , begitupun dengan kakak perempuan ku tiga orang " lanjut laki laki itu "Aku mungkin cuman punya dua teman perempuan dalam hidup aku . Kalau kamu nanya dimana teman aku yang laki laki , woi lu "

Waiz memanggil seorang laki laki yang juga berparas tampan dengan perawakan tinggi sekitar 170 cm "Lu Napa Waiz ?" Tanya laki laki itu dengan nametag Devan Dhanurendra itu pergi ke arah Waiz setelah namanya dipanggil "lu kenal dia ?" Tanya Waiz menunjuk ke arah Ridha "kagak , dia cuman Ketua OSIS" Devan kembali menatap ke arah Waiz "Alibaba apaansih lu , nama aja gua ga kenal" Ridha yang mendengar kata Alibaba langsung tertawa "Lu Devan yang pernah jahilin gua kan waktu TK ?" Devan berusaha mengingat nya "Lu cewek yang bawa bekal ayam hoyeng" ingatnya , mereka bertiga tertawa "apa kabar Ridha?" Tanya Devan menaruh bola basket yang dari tadi ia pegang kemudian duduk di salah satu kursi koridor Kelas 11 .

LET'S FLY TOGETHER ( My Impeccable Captain ) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang