LET'S FLY TOGETHER || Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

25 6 0
                                    


Happy Reading

Vote + komentar

Hari ini merupakan hari dimana banyak siswa yang menangis jika siswa gagal masuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri dan banyak juga siswa menangis karena terharu sama seperti sekarang keluarga Waiz sedang berkumpul diruang tengah denga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini merupakan hari dimana banyak siswa yang menangis jika siswa gagal masuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri dan banyak juga siswa menangis karena terharu sama seperti sekarang keluarga Waiz sedang berkumpul diruang tengah dengan laptop yang ditaruh di depan Akhna "coba mulai dari Akhna" perempuan itu mengetik nomor yang harus ia masukkan ...

"ALHAMDULILLAH LULUSSSS AAAA" perempuan itu terharu menatap kata lulus disana , perempuan itu lulus di jurusan yang dia inginkan . Psikologi.

Fitri mulai mengambil alih laptop Milik Akhna , dia mengecek namanya disana namun tatapan nya kecewa ketika melihat namanya tidak lulus disana . Sedangkan Indri , perempuan itu lulus di jurusan kesehatan masyarakat. "Haha, ga lulus " perempuan itu tertawa hambar dan langsung pergi dari sana , Akhna dan Indri sedih menatap saudara nya yang tidak lulus begitupun dengan Waiz .

Uwais yang melihat Fitri mendorong pintu kamar dengan keras langsung berlari dan mengetuk pintu kamar putrinya itu "Fitri, buka nak" nihil, hanya suara tangis yang terdapat dalam ruangan itu . "Udah ayah ,dia butuh waktu buat sendiri " ucap Shafiyah menenangkan suaminya itu , Waiz menatap ke arah pintu kamar Fitri "jalur lain masih ada?" Akhna menjelaskan jika masih ada jalur lain untuk masuk ke perguruan tinggi namun harus melewati tes .

"Ayah ,nanti deh aku yang bujuk kakak" Uwais menghela nafas dan mengangguk "ayah serahin semua sama kamu" Waiz hanya menatap terus ke arah pintu kamar Fitri.

Empat jam berlalu , waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam namun tidak ada satupun respon dari Fitri . Waiz mulai mengetuk pintu kamar Fitri dengan pelan "buka pintunya" Fitri tidak menjawab , dengan terpaksa Waiz mendobrak pintu kamar Fitri dan menemukan kakaknya yang sedang bersandar di dinding kamar nya . Laki laki itu menutup pintu kamar Fitri dan duduk disamping kakaknya itu "kenapa ? Kecewa?" Fitri diam tidak merespon , "Sabar" Waiz menyandarkan kepala kakaknya ke pundaknya . "Kenapa yak , gimana sih pas kita udah berharap banget buat bisa lulus malah ngga lulus. Nyesek nya kayak gimana ya" senyum Waiz terbit , akhirnya Fitri bicara "aku tau rasanya , tapi sekarang bukan saatnya buat tangisin takdir . Coba deh , try lagi di jalur tes pasti bakal lulus" laki laki itu mengusap pipi kakaknya , dia tau bahwa kakaknya akan menjawabnya dengan jawaban seperti seseorang yang sedang pesimis "ga , gamau ah . Pasti ga lulus lagi " suara perempuan itu bergetar "kan dicoba . Coba dulu deh kan kita gatau apa yang bakal terjadi kedepannya intinya semoga kamu lulus " dia kemudian mengubah posisinya tepat menatap ke arah Fitri begitupun sebaliknya "kamu bakal lulus kalo kamu yakin dan percaya . Kalo emang ga lulus kan Qadarullah wa maa syaa a fa'ala . Percaya Kaka sama rencana Allah selanjutnya "

Fitri menangis , dia langsung menghambur ke pelukan Waiz . Dia menangis "nangis aja , tapi setelah ini harus kuat ya . I'm here with you and always here with you" dia menghapus air mata kakaknya dan mengecup sekilas kening Fitri "jelek kalo nangis , kek monyet" Fitri menyentil hidung mancung Waiz .

LET'S FLY TOGETHER ( My Impeccable Captain ) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang