Happy Reading!!
Vote + Komentar!!
Note : mungkin di part ini , semua karakter udah pakai saya - kamu . Enjoy your time for reading guys✨
.
.
.
Seorang laki laki duduk dalam ruangan dengan Al Qur'an berwarna hitam yang setia di tangannya , laki laki itu membaca Al Qur'an di samping perempuan yang masih setia memenjamkan matanya tidak tau sampai kapan perempuan itu akan sadar .
"fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na"amahụ fa yaqụlu rabbī akraman"
"wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan"
Andra diam saat menatap tangan Ridha yang mulai bergerak , laki laki itu tersenyum kecil "shadaqallahul adzim" dia menutup Al Qur'an tersebut lalu segera memanggil dokter.
"Saya periksa ya" perlahan mata sipit itu terbuka , Ridha
menatap sekelilingnya dengan raut bingung sepertinya perempuan itu bingung mengapa dirinya ada dirumah sakit "semuanya baik baik saja , tapi pasien membutuhkan kursi roda untuk berjalan" Andra mengangguk , dokter itu kemudian keluar dari ruangan meninggalkan Andra dan Ridha yang masih ada disana ."Bang , ini kaki gua kenapa diperban?" Andra mendekati Ridha , laki laki itu membawa putrinya Ridha kedalam pelukannya .
"Dedek gabisa jalan buat sementara waktu , soalnya dedek kakinya patah . Maaf sayang" Ridha menangis dalam diam , perempuan itu menatap kakinya yang diperban oleh dokter.
"Mungkin udah takdir Allah bang ,gapapa . Lu jangan sedih ya in syaa Allah gua bisa bang " Andra mencium kening Ridha lama dan mencubit hidung ratu kecilnya itu
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Andra tersenyum menatap kedatangan Waiz bersama Indri yang membawa buah buahan.
"Waiz , Idha udah ga bisa jalan buat beberapa saat " Waiz tersenyum, dia memberikan buah buahan pada Ridha .
" Terus Idha mau bilang kalo misalnya Idha ada kurangnya Waiz bakal cari sahabat baru ? Dan ninggalin Idha?" Ridha mengangguk.
" Ai kan udah jadi sahabat idha , Ai ga pernah pandang Idha dari segi fisik buat sahabatan , bukan juga hanya karena kamu ketos ai sahabatan . Idha sahabat ai. Sampai kapanpun , sampai Idha punya sahabat baru" ucap Waiz lalu duduk disamping Indri. Laki laki itu menggunakan nama kecilnya "Ai"
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S FLY TOGETHER ( My Impeccable Captain ) || END
Short Story"Ayo kita keenam negara , nanti aku yang jadi kaptennya" . . . Waiz Aifdil Wahid , laki laki dengan segudang keceriaan yang ditunjukkan pada semua orang . laki laki yang sangat menyukai susu strawberry , laki laki yang sangat menyukai roti cokelat...