Happy Reading!!Vote + Komentar
Buat baper elit , nikahin sulit
-Ridha Maghfira
Ridha menghela nafas panjang , wajahnya terlihat sangat lelah akibat menulis laporan OSIS . Perempuan itu menatap jam yang masih menunjukkan pukul 06.15 tapi baginya itu sudah sangat melelahkan bertatap muka dengan laptop selama beberapa jam , ia berhenti mengetik saat menatap seseorang yang tidak asing baginya memanggil dirinya di depan pintu kelas "Ridha" .
Perempuan itu tersenyum , dan mengangkat laptop nya untuk pindah ke kursi koridor sekolah . Waiz melihat wajah Ridha yang terlihat kelelahan pun bertanya "Ridha capek ya?" Ridha mengangguk ,jelas ia sangat lelah . "Waiz bantu" Ridha tertawa kecil , dia memperlihatkan laporan OSIS yang ia ketik "eh engga jadi" Tangan laki laki itu membentuk peace dan ikut tertawa.
"Berat ya jadi ketua?"
"Iya , berat tapi menyenangkan loh . Kan nambah nambah pengalaman gitu dalam berorganisasi, habis itu belajar tanggung jawab" Waiz hanya membentuk Mulutnya O lalu kembali bertanya "jadi tugas Ridha sekarang apa?"
"Mengarahkan, mengkoordinasi, mengatur " Ridha serius mengetik laporannya , Perempuan itu menjadi semangat saat Waiz bertanya lagi "terus terus , mengkoordinasi itu apa?" .
"Kordinasi itu kayak mengatur , menyusun . Kayak gitulah , tapi yang paling sibuk itu anggota Ama sekertaris hehe"
"Oh berarti yidha mengatur?" Ridha mengacungkan jempol tangannya dan kembali mengetik .
"Pokoknya ketua itu bagian ngatur gitu , intinya dia pastiin semuanya aman ntah itu organisasi nya sendiri atau anggota anggota nya... Paham?"
"Tidak" Ridha menepuk pundak Waiz menggunakan pulpennya , dia menatap datar Waiz sedangkan Waiz hanya tertawa tanpa dosa. "Love you , bye bye" canda Waiz lalu pergi dari situ sedangkan Ridha membeku mendengar kata love you. Ah mungkin perempuan itu salah dengar.
Fitri mengeluarkan makanan dari kulkas , ia mulai memakan roti berisi sayuran sambil menatap jendela yang dipenuhi air akibat hujan deras yang melanda kota Makassar tepat jam satu siang tadi . Fitri memainkan jari jarinya , dia sangat bosan karena sedari tadi Ia belum bertemu Waiz yang biasa mengajak dirinya mengambil gambar di halaman rumah menggunakan kamera miliknya.
"Mau kemana?" Tanya Fitri menatap Akhna yang tampak bersiap siap untuk pergi ke suatu tempat "Pengen jalan jalan nyari angin " Fitri ber 'oh' ria dan langsung membiarkan kakaknya itu pergi.
Akhna pergi ke salah satu rumah sakit di kota tersebut , sesuai dengan janji nya pada Waiz ia yang akan menemani Waiz pertama kali cuci darah. "Maaf lambat , dijalan macet" Waiz mengangguk dia dan Akhna kemudian masuk ke ruangan dokter Ziya
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S FLY TOGETHER ( My Impeccable Captain ) || END
Short Story"Ayo kita keenam negara , nanti aku yang jadi kaptennya" . . . Waiz Aifdil Wahid , laki laki dengan segudang keceriaan yang ditunjukkan pada semua orang . laki laki yang sangat menyukai susu strawberry , laki laki yang sangat menyukai roti cokelat...