"Ayo kita keenam negara , nanti aku yang jadi kaptennya"
.
.
.
Waiz Aifdil Wahid , laki laki dengan segudang keceriaan yang ditunjukkan pada semua orang . laki laki yang sangat menyukai susu strawberry , laki laki yang sangat menyukai roti cokelat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tetap jadi cinta gua setelah mama dan sebelum perempuan yang bakal jadi istri gua nanti"
- Andra Alfarezi Daviandra
.
.
.
Ridha memakai sepatu hitamnya dan bergegas pergi ke sekolah , Andra menatap ke arah Ridha dengan tatapan khawatir . Sejak tadi perasaan laki laki itu tidak enak , bahkan makan pun ia tidak mau
"Bang kok lu gitu bang ?" Andra mendekat dan memeluk Ridha erat .
"Jangan lama pulang ya , love you" Ridha membalas pelukan kakaknya itu , dengan cepat dia menyalami tangan Andra dan pergi dari sana.
Ridha tersenyum memasuki pekarangan sekolah , wajahnya sangat ceria pagi ini . Dengan membawa beberapa dokumen kepentingan OSIS , perempuan itu berhenti saat orang terdekatnya setelah Andra muncul .
"Waiz lagi ngapain ? Ini Idha bawa sesuatu" Ridha memberikan susu kotak strawberry pada Waiz , dengan mata berbinar laki laki itu mengambil susu strawberry itu dan tersenyum menampilkan gigi rapinya.
"Terima kasih Idha cantik " Ridha tersenyum kecil melihat wajah bahagia Waiz.
"Hahaha , buat aja adegan manis manis . Gua bakal buat lu celaka " ucap seorang perempuan menelpon seorang laki laki di handphone nya " Daniel , pulang sekolah langsung aja" .
Pelajaran hari ini sangat membosankan bagi Waiz , andai saja matematika dihapuskan dari bumi tapi sayangnya laki laki itu mathers ( mathematics lovers ) . Waiz sangat mengantuk , dia akhirnya tertidur di kelas .
Sedangkan Ditempat lain Indira , Darna , Muthia , Lisa juga Ridha sedang berkumpul bersama . Indira terus memperhatikan Ridha dengan tatapan yang sulit di artikan .
"Muka lu kayak orang khawatir aja " Indira menatap datar ke arah Ridha "Ga" singkat perempuan itu.
"Lisa , kita pulang bareng ya" Lisa mengangguk , menyetujui permintaan Ridha. Sebenarnya Indira sangat khawatir dengan tidak tau kejadian apa yang akan menimpa Ridha .
'jahat banget lu Hazel , kalo misalnya teman baik gua kenapa kenapa lu bakal tanggung akibatnya' Batin Indira.
Menurut Indira orang seperti Hazel tidak semestinya ada dalam kehidupan orang baik seperti Ridha karena tidak semestinya seseorang berbuat yang tidak baik pada orang baik.
